Mitos Nyi Roro Kidul dan Jejak Tsunami di Pantai Bagian Selatan Jawa

Bertolak dari mitos Nyi Roro Kidul di pantai Selatan Jawa, Eko Yulianto selaku peneliti paleotsunami di Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penelitiannya.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia

Posted: Senin, 29 Juli 2019 | 07:00 WIB
Pantai Parangtritis. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)

Pantai Parangtritis. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)

Hitekno.com - Kabar mengenai pantai bagian selatan Jawa yang diprediksi akan diguncang gempa bumi 8,8 skala richter memang menghebohkan. Belum lama ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI membuat analisa dengan mengaitkan mitos Nyi Roro Kidul dan jejak tsunami di pantai bagian selatan Jawa.

Menurut kabar yang beredar, gempa bumi berkekuatan 8,8 skala richter ini akan disusul tsunami setinggi 20 meter. Melihat fakta ilmiahnya, potensi gempa ini bisa saja terjadi, melihat Barat Sumatera, Selatan Jawa sampai Bali ada di zona subduksi.

Zona subduksi merupakan pertemuan lempeng benua Asia dan Australia yang memungkinkan Indonesia dilanda letusan gunung berapi, gempa, hingga tsunami.

Terlepas dari ilmu pengetahuan, menurut Deputi Bidnag Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Zainal Arifin, masyarat Indonesia rupanya sudah peka dengan isu ini dalam kaitannya dengan mitos Nyi Roro Kidul.

Bertolak dari mitos Nyi Roro Kidul di pantai Selatan Jawa, Eko Yulianto selaku peneliti paleotsunami di Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penelitiannya.

Hasilnya, dirinya mendapat keberadaan tsunami di masa lalu dari jejak yang ada di Pangandaran.

Ilustrasi gempa. (pixabay/Angelo_Giordano)
Ilustrasi gempa. (pixabay/Angelo_Giordano)

Menggunakan metode penelitian geomitologi, Eko Yulianto menyadari bahwa mitos menyimpan banyak informasi mengenai beberapa peristiwa di masa lalu.

Lebih lanjut, Eko Yulianto menjelaskan bahwa mitos Nyi Roro Kidul merupakan metafora mengenai pernah terjadinya gelombang besar di pesisir Selatan Jawa.

Jejak tsunami berumur 400 tahun lalu ditemukan di daerah Pangandaran melalui lapisan pasir daerah tersebut.

Rupanya bukan saja di daerah Pangandaran, penelitian ini juga menemukan tanda yang sama dari tahun yang sama di pesisir Jawa lainnya.

Baca Juga: Tujuh Harimau Ditemukan Mati di Dalam Mobil, Polisi Tangkap Tersangkanya

Setelah ditelusuri, mitos mencatat bahwa 400 tahun yang lalu dibangun kerajaan Mataram yang dibangun Islam dan Panembahan Senopati. Eko Yulianto lalu melakukan penelitian dengan berangkat dari mitos tersebut.

Geomitologi. (LIPI)
Geomitologi. (LIPI)

Hasilnya, ada kisah yang menemukan bahwa Panembahan Senopati diketahui bertapa di pantai Selatan Jawa untuk meminta bantuan Nyi Roro Kidul demi bisa membangun kerajaan Mataram, padahal dirinya bukan keturunan raja.

Setelah dirinya bertapa, terjadilah gelombang tinggi di daerah tersebut.

Selain melakukan penelitian dengan kisah Panembahan Senopati, Eko Yulianto juga melakukan penelitian dengan Serat Sri Nata dari Babad Tanah Jawi.

Ke depannya, penelitian yang mengaitkan antara mitos Nyi Roro Kidul dan bencana alam semacam ini akan terus dilakukan untuk menguak jejak tsunami purbakala. Tujuannya jelas agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana yang akan terjadi.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB