Ilmuwan Ungkap Adanya Mega-Tsunami di Masa Lalu yang Picu Kepunahan Besar-besaran

Tsunami ini tidak dipicu oleh aktivitas vulkanis ataupun tektonis. Lantas, apa sebabnya?

Cesar Uji Tawakal

Posted: Kamis, 06 Oktober 2022 | 20:45 WIB
Ilustrasi tsunami. (Pixabay)

Ilustrasi tsunami. (Pixabay)

Hitekno.com - Para ilmuwan percaya asteroid yang membunuh dinosaurus itu memiliki lebar 8,7 mil dan meninggalkan kawah sepanjang 62 mil di dekat semenanjung Yucatan Meksiko.

Dampak dan efek sampingnya menyebabkan peristiwa kepunahan massal yang menewaskan 75% spesies hewan dan tumbuhan di planet ini.

Dilansir dari Sputnik News, asteroid yang menewaskan dinosaurus sekitar 66 juta tahun yang lalu juga menyebabkan tsunami global yang menghantam sebagian besar garis pantai dunia, menurut penelitian baru di jurnal American Geophysical Union Advances.

Para peneliti memeriksa 120 sampel inti sedimen laut dari seluruh dunia dan menggunakan pemodelan komputer untuk memperkirakan ukuran dan jalur kehancuran tsunami.

Mereka memperkirakan bahwa tsunami akan mencapai 30.000 kali lebih kuat daripada tsunami Samudra Hindia 2004 yang menyebabkan sekitar 227.000 kematian dan membuat lebih dari 1,74 juta orang mengungsi.

Para peneliti menjalankan simulasi mereka melalui program yang disebut hidrokode untuk mensimulasikan sepuluh menit pertama setelah tumbukan asteroid dan kemudian memasukkan hasilnya ke dalam dua model tsunami yang berbeda, MOM6, yang digunakan untuk memodelkan tsunami laut dalam, dan MOST, yang digunakan oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional untuk sistem peringatan tsunaminya. Kedua model memberikan hasil yang hampir identik.

Ilustrasi asteroid. (Pixabay)
Ilustrasi asteroid. (Pixabay)

Tiga menit setelah tumbukan, batuan dan sedimen yang terlantar menciptakan gelombang setinggi 2,8 mil yang mereda dengan cepat ketika material dari ledakan jatuh kembali ke bumi.

Sepuluh menit setelah tumbukan, gelombang kedua, kira-kira setinggi satu mil, terbentuk 137 mil jauhnya, menyebar ke segala arah.

Satu jam kemudian, gelombang itu telah menyebar keluar dari Teluk Meksiko dan ke Samudra Atlantik utara. Empat jam setelah tumbukan, ia telah melintasi Jalur Laut Amerika Tengah, perairan yang pernah memisahkan Amerika Utara dan Selatan, ke Samudra Pasifik.

Setelah 24 jam, kedua sisi tsunami telah mencapai Samudra Hindia dari arah yang berlawanan, dan 24 jam setelah itu, hampir setiap garis pantai di dunia telah dilanda gelombang tingkat tsunami.

Baca Juga: Gara-Gara Pakai Apple Watch, Orang Ini Terpaksa Dilarikan ke Rumah Sakit, Sebabnya Bikin Ngeri

Daerah yang paling terdampak, bisa ditebak, paling dekat dengan tumbukan dan pertama kali dihantam tsunami.

Samudra Atlantik Utara, Jalur Laut Amerika Tengah, dan Samudra Pasifik Selatan memiliki sedimen laut yang terkoyak oleh gelombang, mengakibatkan celah dalam catatan sedimen di daerah-daerah tersebut, sementara celah-celah itu tidak ada di Samudra Hindia.

Namun, celah yang hilang dalam catatan sedimen ditemukan sejauh pantai Selandia Baru, sekitar 7.500 mil dari dampaknya.

 

Untuk informasi terkini seputar dunia teknologi, sains dan anime, jangan lupa untuk subscribe halaman Facebook kami di sini.

Berita Terkait Berita Terkini

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB

Ahli kimia memaparkan bahayanya menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa....

sains | 11:17 WIB

Sejumlah fakta tentang paus orca atau paus pembunuh....

sains | 17:31 WIB

Jika kalian melihat 9 makhluk di atas untuk segera menjauh dan segera keluar dari air untuk menyelamatkan diri dari sera...

sains | 15:06 WIB