Punya Mata "Merah Menyala", Spesies Baru Tupai Terbang Ditemukan Ilmuwan

Spesies baru ini ternyata termasuk hewan paling dicari oleh ilmuwan.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Sabtu, 20 Juli 2019 | 17:00 WIB
Spesies tupai baru ditemukan oleh ilmuwan. (Kadoorie Farm & Botanic Garden; via Press Release Jurnal ZooKeys)

Spesies tupai baru ditemukan oleh ilmuwan. (Kadoorie Farm & Botanic Garden; via Press Release Jurnal ZooKeys)

Hitekno.com - Spesies baru tupai terbang yang sangat langka telah ditemukan oleh ilmuwan. Penemuan ini sangat menarik karena hewan itu masuk daftar sebagai "hewan paling dicari" karena karakter dan morfologinya yang unik.

Penelitian mengenai spesies baru tupai terbang telah dipublikasikan di jurnal Zookeys yang dapat diakses gratis oleh publik.

Spesies baru tupai terbang ini ditemukan di Provinsi Yunnan, China Barat Daya.

Dinamakan dengan nama ilmiah Biswamoyopterus gaoligongensis, hewan tersebut juga disebut dengan tupai terbang Gunung Gaoligong.

Dideskripsikan pada tahun 1981, genus Biswamoyopterus dianggap sebagai yang paling misterius dan paling langka di antara semua tupai terbang.

Genus tersebut hanya terdiri dari dua spesies besar (1,4-1,8 kg) dan merupakan hewan endemik Asia Selatan.

Spesies tupai baru ditemukan oleh ilmuwan mempunyai mata merah menyala efek dari pantulan cahaya. (Kadoorie Farm & Botanic Garden; via Press Release Jurnal ZooKeys)
Spesies tupai baru ditemukan oleh ilmuwan mempunyai mata merah menyala efek dari pantulan cahaya. (Kadoorie Farm & Botanic Garden; via Press Release Jurnal ZooKeys)

Kedua spesies itu adalah tupai terbang Namdapha (India) dan tupai terbang raksasa Laos.

Masing-masing hanya diketahui dari spesimen tunggal yang ditemukan pada tahun 1981 dan 2013.

Penemuan spesies baru yang dipublikasikan pada 18 Juli 2019 dilakukan oleh seorang ilmuwan bernama Quan Li dari Kunming Institute of Zoology (KIZ).

Awalnya, individu tersebut dianggap sebagai tupai terbang Namdapha yang sebelumnya telah "hilang".

Baca Juga: AC Berbunyi Aneh, Setelah Diperiksa Ditemukan Hewan Menyeramkan Ini

Spesies itu dianggap sangat terancam karena perburuan dan hilangnya habitat.

Hewan di atas belum pernah tercatat sejak pendeskripsiannya di tahun 1981.

Struktur morfologi spesies tupai terbang baru. (Jurnal Zookeys)
Struktur morfologi spesies tupai terbang baru. (Jurnal Zookeys)

Dikutip dari Gizmodo, individu tersebut juga masuk sebagai salah satu dari 25 spesies "paling dicari" di dunia oleh Global Wildlife Conservation.

Namun setelah diteliti lebih lanjut, ternyata individu yang ditemukan memiliki morfologi berbeda dengan hewan yang dianggap sebelumnya, tupai terbang Namdapha.

Warna tupai, anatomi tengkorak, dan giginya menunjukkan bahwa spesies itu belum diketahui sebelumnya dalam genus Biswamoyopterus.

Akhirnya, spesies Biswamoyopterus gaoligongensis ini masuk dalam genus bersama dengan tupai terbang Namdapha (India) dan tupai terbang raksasa Laos.

Lokasi ditemukannya spesies baru tupai terbang. (Jurnal ZooKeys)
Lokasi ditemukannya spesies baru tupai terbang. (Jurnal ZooKeys)

Mata merah menyala yang ditangkap kamera tidak benar-benar merah, melainkan itu hanya efek cahaya dari kamera.

Namun mata dari tupai terbang langka ini memang dikenal sangat tajam karena mereka harus mencari makanan seperti serangga dan biji-bijian di tengah rimbunnya pepohonan pegunungan.

Penemuan spesies baru tupai terbang merupakan kabar gembira bagi ilmuwan karena hewan yang selama ini mereka cari masih ada di alam dan kini mereka bisa melindunginya.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB