Menakjubkan, Spesies Ini Hidup Kembali Setelah Terkubur Ribuan Tahun

Spesies ini ternyata merupakan tanaman kuno dari Zaman Es.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 10 Juli 2019 | 11:30 WIB
Ilustrasi lumut dan lapisan es di atasnya. (Pixabay/ Pexels)

Ilustrasi lumut dan lapisan es di atasnya. (Pixabay/ Pexels)

Hitekno.com - Kehidupan kuno berhasil diungkap oleh ilmuwan setelah mereka mampu menemukan spesies yang "hidup kembali" setelah terperangkap di lapisan es permafrost.

Spesies tersebut sebelumnya ditemukan dalam kondisi beku. Sangat menakjubkan, ilmuwan kemudian menemukan bahwa spesies itu seakan-akan memulai kehidupan barunya.

Lapisan es permafrost merupakan bongkahan tanah yang berada pada titik beku 0 derajat Celcius.

Baca Juga: Lapisan Es di Greenland Mencair, Pemandangan Dramatis Langsung Tercipta

Berkat suhu tersebut, terkadang organisme hidup yang terperangkap di dalamnya memiliki keutuhan DNA dan terhindar dari kerusakan sel.

Saat Bumi memanas akibat pemanasan global yang disebabkan oleh manusia, banyak lapisan permafrost di sekitar Antartika yang ikut mencair.

Lumut yang hidup kembali setelah terjebak ribuan tahun di lapisan permafrost. (Jurnal British and American Studies/ P. Boelen)
Lumut yang hidup kembali setelah terjebak ribuan tahun di lapisan permafrost. (Jurnal British and American Studies/ P. Boelen)

Peneliti yang bernama Peter Convey, ahli ekologi dari British Antarctic Survey, berhasil menemukan sebuah kehidupan yang bangkit lagi dari spesies bernama Aulacomnium turgidum.

Baca Juga: Lapisan Es Antartika Bisa Bernyanyi, Begini Suaranya

Spesies itu merupakan lumut kuno yang biasanya berada di wilayah utara Eropa, Amerika Utara dan kadang-kadang berada di puncak gunung.

Selama periode Zaman Es Kecil (Little Ice Age) yang berlangsung antara 1600 hingga 1850, Eropa dan Amerika Utara menjadi sasaran musim dingin yang jauh lebih keras dari biasanya.

Danau membeku dan gletser meluas ke seluruh Kutub Utara, menjebak vegetasi apa pun yang mereka temui.

Baca Juga: Lumut Berubah Warna di Antartika, Pertanda Buruk Bagi Manusia

Aulacomnium turgidum. (Wikipedia/ HermannSchachner)
Aulacomnium turgidum. (Wikipedia/ HermannSchachner)

Aulacomnium turgidum termasuk salah satu spesies yang terperangkap di gletser Pulau Ellesmere, Kanada.

Setelah diteliti, lumut kuno yang memiliki tunas kembali itu diketahui telah membeku selama 1.500 tahun.

Spesies yang terjebak tersebut ditemukan pertama kali oleh ahli biologi bernama Catherine La Farge yang kemudian dibawa ke laboratorium dan "dihidupkan kembali" oleh Peter Convey.

Baca Juga: Bahaya, Lapisan Es Arktik Tertua dan Tertebal Telah Pecah

Dikutip dari ZME Science, ini bukan pertama kalinya spesies hidup ditemukan di lapisan es permafrost.

Penampakan cacing berusia 32 ribu tahun. (Jurnal Doklady Biological Science)
Penampakan cacing berusia 32 ribu tahun. (Jurnal Doklady Biological Science)

Sebelumnya, seekor cacing (nematoda) berumur 42 ribu tahun juga dapat hidup kembali setelah terjebak di lapisan permafrost.

Itu membuat rekor baru untuk kelangsungan hidup kriogenik.

Penelitian yang telah diterbitkan di jurnal BAS (British and American Studies) ini sangat menarik mengingat sangat jarang tanaman seperti lumut berhasil hidup kembali setelah membeku selama ribuan tahun.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak