Ini yang Perlu Kamu Ketahui dari Fenomena Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari Total yang satu-satunya terjadi selama 2019 akan terjadi nanti malam, 2 Juli (waktu setempat).

Agung Pratnyawan
Selasa, 02 Juli 2019 | 17:45 WIB
Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin. (popsci)

Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin. (popsci)

Hitekno.com - Malam ini, 2 Juli 2019 (waktu setempat) akan terjadi Gerhana Matahari Total. Fenomena langit ini menjadi satu-satunya Gerhana Matahari Total selama 2019 ini.

Jalur totalitas gerhana paling banyak melintasi Samudra Pasifik selatan. Ketika bayangan bulan menyentuh tanah, gerhana akan melintasi bagian Chili dan Argentina dalam perjalanan yang berlangsung sekitar 6 menit.

Jutaan orang di negara-negara itu akan mengalami kegelapan tengah hari yang menakutkan dari gerhana total, jika cuaca memungkinkan.

Baca Juga: Gerhana Matahari Berusia 120 Tahun Tertangkap Kamera

Menurut NASA, totalitas (ketika matahari benar-benar gelap) tergantung pada lokasi, bisa bertahan hingga 4 menit dan 3 detik.

Gerhana sebagian akan terlihat oleh orang-orang di Bolivia, Peru, Ekuador, Paraguay, dan Uruguay, dan sebagian Brasil, Kolombia, Panama, dan Venezuela.

Gerhana Matahari Total dimulai pertengahan sore di mana bayangan bulan menyentuh daratan di Amerika Selatan di pantai barat, dekat La Serena, Chili, pada pukul 3:22 malam (waktu setempat).

Baca Juga: Badai Matahari Sebabkan Aurora Borealis Lebih Nampak, Ini Penjelasannya

Totalitas dimulai di La Serena pada pukul 4:38 malam (waktu setempat). Dari sana, gerhana total akan melakukan perjalanan ke tenggara, berakhir di dekat Chascomús di provinsi Buenos Aires timur Argentina, pada pukul 4:44 malam (waktu setempat).

Ilustrasi gerhana matahari total. [Suara.com]
Ilustrasi gerhana matahari total. [Suara.com]

Buat Anda yang tidak cukup beruntung untuk menyaksikan fenomena langit menarik ini, dapat menonton gerhana lewat streaming video di situs web NASA, yang akan mengalirkan pandangan langsung dari teleskop di Vicuna, Chili.

Dilansir dari Live Science, diperkirakan di Observatorium La Silla, La Higuera akan berkumpul ribuan orang untuk menyaksikan beberapa menit kegelapan siang hari.

Baca Juga: Dari Gerhana Sampai Hujan Meteor, Ini Deretan Peristiwa Astronomi di 2019

Anda tidak akan membutuhkan kacamata pelindung jika menonton gerhana di video, tetapi Anda tidak boleh melihat gerhana secara langsung.

Kacamata khusus atau buatan tangan diperlukan untuk menghindari kerusakan mata saat mengamati langit yang gelap.

Pada 21 Agustus 2017, jutaan orang di seluruh AS terpikat oleh apa yang disebut Great American Eclipse. Jalur totalitas menyentuh 14 negara bagian dan merupakan gerhana matahari pertama dalam hampir seabad yang melintasi keseluruhan AS yang berdekatan.

Baca Juga: Deretan Meme Sinetron Gerhana, Bikin Ngakak

Observatorium La Silla, Chili. [ESO/Y. Beletsky]
Observatorium La Silla, Chili. [ESO/Y. Beletsky]

Menurut laporan NASA, Gerhana Matahari berikutnya yang akan terlihat di Amerika Selatan akan terjadi pada 14 Desember 2020.

Amerika Utara tidak akan mengalami Gerhana Matahari lagi sampai 8 April 2024, ketika jalur totalitas akan melakukan perjalanan ke utara dari Mazatlan, Meksiko, ke Newfoundland, Kanada.

Itulah mengenai fenomena langit Gerhana Matahari Total yang akan terjadi 2 Juli 2019 malam. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak