Bagaimana Cara Kerja Panel Surya, Kok Bisa Menghasilkan Listrik dari Sinar Matahari

Bagaimana bisa sinar Matahari menjadi listrik, inilah penjelasan cara kerja panel surya.

Agung Pratnyawan
Selasa, 09 Mei 2023 | 18:43 WIB
Ilustrasi panel surya. (Pixabay)

Ilustrasi panel surya. (Pixabay)

Hitekno.com - Panel surya dikenal sebagai teknologi pembangkit listrik tenaga surya yang mulai populer pamakaiannya. Namun bagaimana cara kerja panel surya yang bisa mengasilkan listrik dari sinar Matahari.

Berikut ini tim HiTekno.com telah merangkum penjelasan cara kerja panel surya yang menjadi solusi energi terbarukan.

Panel surya adalah salah satu teknologi energi terbarukan yang semakin populer digunakan sebagai sumber daya listrik. Lalu bagaimana cara kerja panel surya ini?

Baca Juga: EcoFlow RIVER 2 Series Resmi Rilis, Pembangkit Listrik Portabel Kelas Entry Level

Cara Kerja Panel Surya

Panel surya terdiri dari beberapa sel surya, yang masing-masing terdiri dari lapisan tipis bahan semikonduktor yang memiliki kemampuan untuk menangkap energi dari sinar matahari.

Sel surya yang paling umum adalah silikon, yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik ketika terkena sinar matahari. Ketika sinar matahari mengenai panel surya, energi sinar matahari ditangkap oleh sel surya dan diubah menjadi listrik.

Baca Juga: Berbekal Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, China Sanggup Penuhi Kebutuhan Listrik Hampir Semua Warganya

Proses pengubahan energi sinar matahari menjadi listrik terjadi melalui efek fotovoltaik. Efek fotovoltaik terjadi ketika sinar matahari mengenai sel surya, dan menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan.

Sel surya memiliki dua lapisan semikonduktor yang memiliki muatan listrik yang berlawanan. Ketika energi sinar matahari memukul sel surya, muatan listrik yang berlawanan ini bergerak dan menciptakan arus listrik.

Ilustrasi panel surya. (Pixabay)
Ilustrasi panel surya. (Pixabay)

Arus Listrik Panel Surya

Baca Juga: Batal Dihapus, Jepang Kembali Berpaling ke Pembangkit Listrik Bertenaga Nuklir

Arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya adalah arus searah (DC). Namun, listrik yang digunakan di rumah kita adalah listrik bolak-balik (AC).

Untuk mengubah arus listrik DC menjadi AC, diperlukan sebuah peralatan yang disebut inverter. Inverter akan mengubah arus listrik DC menjadi arus listrik AC, sehingga listrik dapat digunakan untuk menyala lampu, mengisi baterai, dan menggerakkan peralatan elektronik.

Panel surya dapat dihubungkan ke grid listrik atau sistem penyimpanan baterai. Dalam sistem grid-terkait, panel surya menghasilkan listrik dan mengirimkan ke grid listrik, dan pemilik panel surya akan mendapatkan kredit listrik.

Baca Juga: Canggih: Norwegia Punya Pembangkit Listrik Bertenaga Angin yang Terapung, Bisa Kurangi Emisi Setara 100 Ribu Mobil

Dalam sistem penyimpanan baterai, panel surya menghasilkan listrik dan menyimpannya dalam baterai, yang dapat digunakan ketika sinar matahari tidak tersedia atau pada malam hari.

Panel surya sangat ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca dan tidak memerlukan bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik. Selain itu, biaya panel surya semakin terjangkau dan dapat menghasilkan penghematan energi yang signifikan dalam jangka panjang.

Itulah penjelasan bagaimana cara kerja panel surya yang bisa menjadi solusi sumber energi terbarukan. Teknologi yang mampu mengubah sinar Matahari menjadi listrik.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak