Berbekal Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, China Sanggup Penuhi Kebutuhan Listrik Hampir Semua Warganya

Beijing meningkatkan peluncuran kapasitas surya dan angin sejalan dengan rencana ambisiusnya untuk memproduksi 33% listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2025.

Cesar Uji Tawakal
Rabu, 22 Februari 2023 | 19:34 WIB
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga angin. (Pexels)

Ilustrasi pembangkit listrik tenaga angin. (Pexels)

Hitekno.com - Pembangkit listrik tenaga angin dan surya China melonjak tahun lalu dan sekarang hampir sama dengan permintaan listrik rumah tangga, Administrasi Energi Nasional (NEA) mengumumkan pada hari Senin (20/2/2023).

Namun, pangsa asupan perumahan hanya sebagian kecil dari konsumsi keseluruhan, yang berarti bahwa negara Asia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.

Dilansir dari RT.com, pada tahun 2022, produksi energi angin dan surya melonjak 21% menjadi 1.190 terawatt-jam (TWh) listrik, menurut NEA.

Baca Juga: Server Pentagon Bocor selama Beberapa Pekan, Informasi Sensitif Rentan Tersebar

Terlepas dari lonjakan instalasi dan pembangkit listrik tenaga angin dan surya Tiongkok, hanya 17% penggunaan listrik di negara itu yang diklasifikasikan sebagai perumahan pada tahun 2020, sementara industri menyumbang sekitar 60% dari semua permintaan listrik, demikian menurut Badan Energi Internasional.

Beijing meningkatkan peluncuran kapasitas surya dan angin sejalan dengan rencana ambisiusnya untuk memproduksi 33% listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2025 untuk mengurangi emisi karbon. Setidaknya 30 provinsi China telah meluncurkan lebih banyak program instalasi terbarukan.

Pada bulan Desember, China meluncurkan proyek energi bersih besar-besaran senilai lebih dari $11 miliar di gurun terbesar ketujuh di provinsi Mongolia Dalam. Basis tenaga surya dan angin dengan kapasitas terpasang keseluruhan 16 juta kW akan menjadi fasilitas pembangkit listrik terbarukan terbesar di dunia dari jenisnya di daerah gurun, menurut perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunannya.

Baca Juga: Berbeda dari Sebelumnya, Xiaomi Pastikan Tidak Akan Garap Seri 13S

Namun, beberapa ekonom memperingatkan bahwa tahun ini, ekonomi China akan berkembang jauh lebih cepat setelah mencabut pembatasan Covid, yang berarti bahwa bahkan dengan peningkatan kapasitas angin dan matahari, negara itu masih akan membutuhkan lebih banyak pembangkit energi bertenaga bahan bakar fosil untuk menjaga ekonominya tetap tumbuh.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak