Waspada! Modus Penipuan Terbaru Pakai Suara Tiruan AI, Kenali Cirinya Agar Tak Jadi Korban

Waspadai modus penipuan terbaru dengan suara tiruan berbasis AI. Pelaku memalsukan suara orang terdekat untuk menipu korban. Kenali ciri-cirinya agar tidak tertipu.

Bella

Posted: Kamis, 24 Juli 2025 | 17:00 WIB
Ilustrasi penipuan menggunakan teknologi AI. (Pixabay)

Ilustrasi penipuan menggunakan teknologi AI. (Pixabay)

Hitekno.com - Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga menciptakan celah baru bagi pelaku kejahatan siber untuk melancarkan aksinya.

Salah satu tren penipuan digital yang kini marak terjadi adalah penggunaan suara tiruan berbasis AI atau yang dikenal sebagai voice deepfake.

Teknologi ini memungkinkan seseorang untuk meniru suara orang lain dengan sangat meyakinkan.

Baca Juga: Kamera Stabil Harga Irit: HP OIS Rp2 Jutaan Kini Jadi Kenyataan!

Akibatnya, banyak korban yang terjebak karena percaya bahwa suara yang mereka dengar berasal dari orang yang mereka kenal.

"Penipuan dengan suara AI ini sangat canggih dan membuat banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang dibohongi," ujar pakar keamanan siber Alfons Tanujaya.

Kasus-kasus yang terjadi menunjukkan bahwa pelaku sering berpura-pura menjadi anggota keluarga, atasan, atau teman dekat korban untuk meminta uang secara mendadak.

Baca Juga: Rincian PMWC 2025 PUBG Mobile: Dari Jadwal, Daftar Tim, hingga Format Turnamen

Mereka biasanya memanfaatkan platform pesan suara atau panggilan video untuk meyakinkan korban.

“Suara yang digunakan sangat mirip, hingga intonasi dan logatnya. Bahkan bisa membuat kita ragu untuk menolak permintaan tersebut,” kata Alfons.

Ciri khas dari modus ini adalah permintaan yang terkesan mendesak, seperti permintaan transfer dana untuk keperluan darurat atau bantuan hukum.

Baca Juga: Ini Dia Fungsi Galaxy AI Key di Tablet Samsung Galaxy Tab S10 FE

Sering kali pelaku menyampaikan narasi bahwa mereka tidak bisa berbicara lama karena sedang dalam kondisi darurat.

Mereka juga bisa mengarahkan korban untuk segera mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu tanpa memberi waktu untuk berpikir panjang.

Menurut laporan dari firma keamanan siber global McAfee, lebih dari 1 dari 4 orang dewasa di dunia pernah menjadi sasaran penipuan suara AI, dan sebagian dari mereka mengalami kerugian finansial.

Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Harga 2 Jutaan Terbaik 2025

Di Indonesia, kasus serupa mulai banyak dibagikan di media sosial, dengan korban yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk profesional muda dan pebisnis.

Untuk menghindari menjadi korban, masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi secara langsung.

Jika menerima panggilan dengan permintaan mencurigakan dari kerabat, cobalah untuk menghubungi mereka menggunakan nomor atau platform lain.

Selain itu, penting untuk tidak menyebarkan terlalu banyak informasi pribadi di media sosial karena data tersebut dapat digunakan untuk membuat tiruan suara yang meyakinkan.

"Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital dan memahami potensi risiko dari teknologi yang ada saat ini," jelas Alfons.

Pemerintah dan lembaga terkait juga diminta untuk segera merumuskan regulasi yang mengatur penggunaan teknologi AI, terutama dalam konteks keamanan siber dan perlindungan data pribadi.

Dengan semakin majunya teknologi, masyarakat perlu lebih waspada terhadap bentuk-bentuk kejahatan baru yang terus berkembang.

Edukasi dan kewaspadaan adalah kunci utama agar kita tidak mudah terperdaya oleh teknologi yang disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Berita Terkait
Berita Terkini

Temukan 5 aplikasi edit foto AI terbaik untuk mengubah foto biasa jadi luar biasa. Ulasan lengkap Remini, Picsart, Fotor...

sains | 14:45 WIB

Pelajari cara mudah dan efektif menggunakan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas kuliah dan pekerjaan sehari-hari. Panduan ...

sains | 12:00 WIB

Ingin jadi kreator tapi bingung mulai dari mana? Ini dia 8 ide konten video pendek yang dijamin FYP untuk pemula. Dari f...

sains | 12:00 WIB

Seiring pesatnya perkembangan teknologiInternet of Things(IoT), konsep rumah pintar kini jauh lebih terjangkau dan mudah...

sains | 16:09 WIB

Motor listrik menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir, terutama di perkotaan. Pembeliannya terus meningkat dalam...

sains | 16:14 WIB