Mirip Manusia, Begini Cara Gorila Berduka saat Rekannya Mati

Cara gorila berduka disampaikan dengan gerakan-gerakan khusus khas hewan tersebut.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 05 April 2019 | 16:00 WIB
Ilustrasi gorila. (Pixabay/ Alexas_Fotos)

Ilustrasi gorila. (Pixabay/ Alexas_Fotos)

Hitekno.com - Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan, perilaku dan kesedihan yang dialami oleh gorila saat menemui anggota kelompoknya mati ternyata sama seperti manusia.

Penelitian yang dipimpin oleh Amy Porter dan Damien Caillaud dari organisasi nirlaba dan konservasi gorila, Dian Fossey Gorilla Fund International, menemukan sesuatu yang mengejutkan.

Dibantu oleh Congolese Institute for the Conservation of Nature di Kongo, ilmuwan dapat memperhatikan cara gorila ketika mereka sedang berduka.

Baca Juga: Dikira Dinosaurus, Wujud Asli Hewan Ini Bikin Ngakak

Penelitian ini melibatkan gorila liar di Kongo dan Rwanda. Ilmuwan melibatkan cara gorila menyikapi gorila lain yang mati dalam 3 situasi yang berbeda.

Penelitian pertama melibatkan kematian seekor gorila gunung silverback dominan jantan berusia 35 tahun (Gorilla beringei beringei), bernama Titus di Taman Nasional Rwanda.

Penampakan gorila tua dominan saat mati dan dikelilingi gorila lainnya. (Jurnal PeerJ/ Dian Fossey Gorilla Fund International)
Penampakan gorila tua dominan saat mati dan dikelilingi gorila lainnya. (Jurnal PeerJ/ Dian Fossey Gorilla Fund International)

Kasus kedua melibatkan kematian seekor gorila betina dominan berusia 38 tahun bernama Tuck di taman nasional yang sama.

Baca Juga: Bersihkan Selokan, Pasukan Oranye Temukan Hewan Mirip Komodo Ini

Sementara yang ketiga melibatkan kematian mayat gorila bernama Grauer dari kelompok sosial yang berbeda, dan ditemukan mati di Taman Nasional Kahuzi-Biega di Republik Demokratik Kongo (DRC).

Dalam ketiga kasus, hewan-hewan yang sedang berduka biasanya duduk di sebelah mayat, beristirahat di dekatnya atau bersentuhan dengan tubuh.

Hewan primata tersebut akan menunjukkan perilaku tubuh seperti menjilati, mengendus, menyodok, menusuk, dan merawat diri.

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Merekam Hewan Langka, Spesies Baru Paus Pembunuh?

Perilaku gorila saat melihat gorila lain mati. (Jurnal PeerJ)
Perilaku gorila saat melihat gorila lain mati. (Jurnal PeerJ)

Beberapa gorila menunjukkan perilaku berperang, seperti pemukulan dada, menghancurkan tanaman dan memukul benda di sekitarnya.

Dalam dua kasus pertama gorila gunung, individu yang memiliki hubungan sosial dekat dengan mayat gorila menghabiskan waktu paling banyak di sekitar mayat.

Seekor gorila jantan bernama Ihumure misalnya, ia merupakan sahabat dekat Titus dan tidur di sarang yang sama.

Baca Juga: 30 Tahun Lalu Dinyatakan Punah, Hewan Ini Muncul Lagi di Taiwan

Saat kematian Titus, gerakan kesedihan dan waktu yang dihabiskan di dekat Titus lebih lama jika dibandingkan dengan gorila lainnya.

Penampakan gorila muda saat mengetahui ibunya mati. (Jurnal PeerJ/ Dian Fossey Gorilla Fund International)
Penampakan gorila muda saat mengetahui ibunya mati. (Jurnal PeerJ/ Dian Fossey Gorilla Fund International)

Seekor putra muda Tuck, gorila betina yang meninggal, ditunggu dalam waktu yang lama oleh sang anak bernama Segasira.

Sang anak terlihat melakukan sentuhan yang banyak pada ibunya dan mencoba menyusu dari payudara sang ibu meski ia sudah disapih.

''Perilaku yang paling mengejutkan adalah betapa miripnya respons perilaku terhadap mayat anggota kelompok integral dan anggota non-kelompok yang mungkin tidak dikenal,'' kata Porter dikutip dari Gizmodo.

Dalam kematian gorila yang tidak dikenal, gorila lain tetap mengerumuninya dengan gerakan sentuhan yang lebih sedikit.

Simpanse diketahui berbagi sirkuit otak yang sama dan akan aktif ketika mereka dalam kondisi emosianal, seperti kesedihan.

Alasan itulah yang membuat ilmuwan memprediksi penyebab cara gorila berduka yang sama seperti manusia.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak