Bikin Penasaran, Hacker Klaim Temukan Data Misterius Tentang Warga China

Wow hacker ini bisa saja menguak konspirasi terbesar abad ini.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 13 Maret 2019 | 08:00 WIB
Ilustrasi hacker. (Bleeping Computer)

Ilustrasi hacker. (Bleeping Computer)

Hitekno.com - Kita semua sudah mengetahui bahwa pemerintah China dikenal terus mengawasi penduduknya secara ketat. Seorang hacker dan juga pakar internet berhasil menemukan data mengenai 1,8 juta warga China dengan penandaan yang misterius.

Victor Gevers adalah hacker dan pakar internet untuk GDI Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada membela kebebasan internet.

Pada hari Sabtu (10 Maret 2019) waktu setempat, ia mencuit serangkaian screenshot dari apa yang disebut ''data menyeramkan''.

Baca Juga: Menurut Kaspersky, Pemilu 2019 Rentan Serangan Hacker Manipulasi Data

Ia menemukan database 1,8 juta warga China dengan penandaan yang sangat misterius dan mengundang tanya.

Daftar tersebut mencakup data pribadi lebih dari 1,8 juta wanita dari negara China, termasuk alamat, nomor telepon, tanggal lahir, tingkat pendidikan, dan status pernikahan masing-masing wanita.

Namun terdapat penandaan yang sangat misterius yaitu wanita dengan kategori ''breedready''.

Baca Juga: Waspada, Hacker Bisa Ambil Kendali Gadget Apple Kamu

Beberapa spekulasi menyatakan mungkin itu untuk menandai apakah wanita kemungkinan dapat memiliki anak (ditandai dengan angka 1) atau tidak (ditandai dengan angka 0).

Cuitan hacker setelah ia mendapatkan data menyeramkan tentang perempuan yang bisa hamil atau tidak. (Twitter/ 0xDude)
Cuitan hacker setelah ia mendapatkan data menyeramkan tentang perempuan yang bisa hamil atau tidak. (Twitter/ 0xDude)

Menurut Gevers, wanita termuda dalam database berusia 15 tahun,sedangkan yang tertua berusia 95 tahun.

Usia rata-rata wanita ''breedready'' berusia 32 tahun dan semuanya termasuk kategori lajang, bercerai, atau janda.

Baca Juga: Dokumen Rahasia Peristiwa WTC 11 September Dibobol Hacker

Tak perlu dikatakan lagi, penemuan ini mengkhawatirkan banyak pihak. Hal itu memang wajar mengingat untuk apa data jutaan orang ini ditandai berdasarkan potensi kelahiran.

Beberapa berpendapat bahwa itu kemungkinan milik aplikasi kencan atau perusahaan semacamnya.

Dikutip dari Futurism, beberapa orang berpendapat bahwa itu kemungkinan milik pemerintah China itu sendiri.

Baca Juga: Jadi Sasaran Hacker, Ini Nasib Akun Fortnite Milik Drake

Baru-baru ini pemerintah China diperingatkan para ahli karena negara di ambang penurunan populasi yang yang sangat dalam dan berpotensi menghancurkan ekonomi.

Data menyeramkan tentang perempuan yang bisa hamil atau tidak. (Twitter/ 0xDude)
Data menyeramkan tentang perempuan yang bisa hamil atau tidak. (Twitter/ 0xDude)

Jika itu merupakan data dari pemerintah resmi maka bisa dimaklumi dan sah-sah saja. Namun apabila itu dimiliki oleh organisasi ilegal, maka ini bisa menjadi masalah yang sangat besar.

Bahkan para penyuka konspirasi menghubungkan hal ini sebagai prolog serial TV The Handmaid's Tale yang sangat terkenal.

Serial TV tersebut menceritakan dunia distopia usai Perang Saudara Amerika Serikat Kedua dan negara totaliter yang memaksa semua perempuan subur memainkan perannya.

Para wanita subur (Handmaids) akan dipaksa untuk melayani para penguasa sehingga mereka dapat dijadikan budak untuk melahirkan anak-anak para elit penguasa.

Ilustrasi serial TV The Handmaid's Tale. (Wikipedia/ Hulu)
Ilustrasi serial TV The Handmaid's Tale. (Wikipedia/ Hulu)

Perempuan dalam film tersebut diperintah secara brutal dimana mereka dianggap sebagai properti yang sah.

Pakar internet dan hacker tersebut masih mencoba mencari tahu siapa pemilik data menyeramkan mengenai 1,8 juta warga China dengan penandaan khusus.

Apabila data dari hacker itu ditemukan pemiliknya dan ternyata milik organisasi ilegal, hal ini akan menjadi kasus yang ditangani polisi internasional.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak