Sejak Selasa Malam, Gunung Merapi 19 Kali Alirkan Lava Pijar

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan segala macam aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Agung Pratnyawan
Kamis, 31 Januari 2019 | 06:00 WIB
Puncak Gunung Merapi. (BPPTKG/ Troyono)

Puncak Gunung Merapi. (BPPTKG/ Troyono)

Hitekno.com - Sejak Selasa malam (29/1/2019), Gunung Merapi di Yogyakarta telah 19 kali mengalirkan lava pijar, menurut laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Melalui akun twitter resminya, BPPTKG menyatakan berdasarkan data seismik Rabu, sepanjang pukul 00.00 - 06.00 WIB Merapi enam kali meluncurkan lava dengan durasi 17-70 detik.

Pada pukul 01.49 WIB, satu dari enam guguran lava pijar teramati mengarah ke Kali Gendol dengan jarak luncur maksimal 600 meter.

Baca Juga: Serem Abis, Ini 5 Gunung Api Paling Berbahaya Jika Kembali Meletus

Sementara itu, pada Selasa malam, sejak pukul 18.00 - 24.00 WIB, Merapi mengeluarkan 13 kali guguran dengan durasi 24 hingga 145 detik.

Sebanyak 11 dari dari 13 guguran lava pijar ini teramati dominan meluncur ke arah tenggara (Kali Gendol) dan satu kali ke arah timur laut dengan jarak luncur 50 hingga 1.400 meter.

Luncuran lava pijar di puncak Gunung Merapi. (Twitter/ @BPPTKG)
Luncuran lava pijar di puncak Gunung Merapi. (Twitter/ @BPPTKG)

Akibat serangkaian guguran ini, menurut laporan yang dihimpun BPPTKG pada Selasa (29/1) pukul 20.17 WIB hujan abu tipis di beberapa lokasi.

Baca Juga: Gunung Api Raksasa Penghuni Dasar Laut di Indonesia

Hujan abu tipis ini terjadi di beberapa desa di Kecamatan Musuk dan Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, serta Kota Boyolali.

Analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG menunjukkan volume kubah lava gunung itu telah mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya.

Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

Baca Juga: Kamu Harus Tahu, Ini Perbedaan 4 Level Status Gunung Merapi

BPPTKG juga melaporkan pada periode 18 hingga 24 Januari 2019 gunung api teraktif di Indonesia itu mengalami tiga kali gempa hembusan.

Satu kali gempa vulkanik dangkal, 223 kali gempa guguran, dua kali gempa frekuensi rendah, dan tujuh kali gempa tektonik.

Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada.

Baca Juga: Pantau Aktivitas Gunung Merapi dengan Aplikasi Karya Anak Bangsa

Dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan segala macam aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak