Ilmuwan Menciptakan Tenda Bawah Laut, Penyelam Bisa Makan di Kedalaman

Tenda bawah laut ini dibuat senyaman mungkin untuk penyelam.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 29 Januari 2019 | 07:00 WIB
Tenda Bawah Laut OSH. (Ocean Opportunity Inc)

Tenda Bawah Laut OSH. (Ocean Opportunity Inc)

Hitekno.com - Ilmuwan baru saja menciptakan sebuah penemuan yang hebat. Bagaimana tidak, mereka membuat tenda bawah laut yang sangat berguna bagi penyelam di kedalaman.

Penyelam scuba atau sering dikenal sebagai SCUBA diver sering mengalami kesulitan ketika berada di laut dalam.

SCUBA (Self Contained Underwater Breathing Apparatus) diver, hanya memiliki waktu terbatas ketika di bawah air.

Baca Juga: Air Hangat di Dalam Laut Gunung Anak Krakatau, Kenapa Bisa Terjadi?

Ketika persediaan udara semakin terbatas di laut yang dalam, itu bisa sangat melelahkan bagi penyelam untuk kembali ke permukaan.

Seorang penjelajah dari National Geographic bernama Michael Lombardi dan seorang profesor dari Universitas New York, Winslow Burleson, berhasil menciptakan Ocean Space Habitat (OSH).

Tenda bawah laut ini dibangun untuk mengatasi tantangan terbesar yang dimiliki oleh penyelam.

Baca Juga: Mengenal Longsor Bawah Laut, Penyebab Tsunami Dahsyat

Ocean Space Habitat memungkinkan penyelam memiliki ''tenda yang nyaman'' ketika berada pada puluhan hingga seratusan meter di dalam laut.

Penyelam dapat makan, beristirahat sejenak, melepas alat scuba mereka, bahkan memungkinkan mereka untuk tidur di dalam OSH.

Baca Juga: Sebagian Besar Es Laut Tertua di Dunia Menghilang

Perangkat ini dapat membantu ilmuwan atau penyelam yang sedang melakukan penelitian di laut dalam.

Tenda bawah laut ini terbuat dari perpaduan unik antara vinil, nilon dan poliester pendukung serta perangkat keras stainless steel.

Dikutip dari Digital Trends, seluruh tempat penampungan ini hanya seberat 22,7 kilogram hingga 91 kilogram, tergantung konfigurasi yang dipilih oleh penyelam.

Baca Juga: Inilah 5 Peta Dunia Kuno yang Aneh, Lengkap dengan Monster Laut

Scrubber karbon dioksida di dalam perangkat dapat memberikan suasana yang nyaman hingga enam jam.

Terdapat baterai yang dapat diisi ulang untuk menghidupkan kipas internal sehingga sirkulasi udara bisa lancar.

Ilustrasi scuba diver. (Pixabay/ Free Photos)
Ilustrasi scuba diver. (Pixabay/ Free Photos)

Selama ini, penyelam laut dalam dihadapkan dengan persoalan pengisian tangki udara.

Apabila mereka naik terlalu cepat ke permukaan, maka penyelam bisa mengalami ''penyakit dekompresi''.

Tenda bawah laut ini diharapkan dapat mengatasi masalah di atas dan memberikan ruangan yang nyaman di bawah laut.

Untuk saat ini, OSH baru dalam tahap prototipe.

Lombardi dan Burleson sudah bekerja dengan mitra potensial, tenda bawah laut atau OSH ini diprediksi akan dibuat untuk versi komersial dalam waktu dekat.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak