Vladimir Komarov, Kosmonot Soviet yang Jatuh dari Luar Angkasa

Sayangnya, kisahnya harus berakhir usai dirinya mengalami kegagalan parasut dan jatuh dari luar angkasa.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Kamis, 10 Januari 2019 | 08:30 WIB
Vladimir Komarov. (Wikipedia/RIA Novosti/Photo Researchers)

Vladimir Komarov. (Wikipedia/RIA Novosti/Photo Researchers)

Hitekno.com - Hingga hari ini, mungkin sudah cukup banyak kisah mengenai perjalanan manusia ke luar angkasa. Salah satunya adalah perjalanan kosmonot Soviet bernama Vladimir Komarov. Sayangnya, kisahnya harus berakhir usai dirinya mengalami kegagalan parasut dan jatuh dari luar angkasa.

Vladimir Komarov menjadi kosmonot Soviet pertama yang terbang ke luar angkasa sebanyak lebih dari sekali. Hal ini juga yang menjadikannya manusia pertama yang meninggal dalam misi luar angkasa.

Dirinya diketahui meninggal saat kapsul ruang angkasa bernama Soyuz yang ia tumpangi jatuh ke tanah pada 24 April 1967 karena kegagalan parasut. Yang tersisa darinya hanyalah tubuh yang hangus karena kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Hampir Semua Penyu Hijau Betina, Ini Penyebabnya

Tragedi ini terjadi saat sedang ada peringatan 50 tahun berdirinya Uni Soviet. Pemerintah pada saat itu meminta untuk dilaksanakan program luar angkasa yang besar.

Leonid Brezhnev selaku pemimpin Uni Soviet saat itu, memutuskan untuk melakukan aksi spektakuler dengan dua pesawat ruang angkasa buatan Soviet.

Menurut rencana, dua kendaraan luar angkasa ini akan diluncurkan ke luar angkasa dan melakukan docking orbital dramatis yang memungkinkan kosmonot untuk bergerak antar kapal.

Baca Juga: Jika Bulan Menghilang, Hal Mengerikan Ini akan Terjadi

Vladimir Komarov. (Wikipedia/RIA Novosti/Photo Researchers)
Vladimir Komarov. (Wikipedia/RIA Novosti/Photo Researchers)

Kapsul pertama bernama Soyuz 1 lalu diluncurkan dengan Vladimir Komarov di dalamnya. Keesokan harinya, kendaraan kedua bernama Soyuz 2 lalu diluncurkan dengan dua kosmonot lainnya.

Kedua kendaraan tersebut akan bertemu, sehingga Vladimir Komarov akan melakukan aksi berpindah dari Soyuz 1 ke Soyuz 2 sebelum kemudian kapsul kembali masuk ke Bumi.

Pada misi tersebut, Vladimir Komarov bertugas bersama Yuri Gagarin. Keduanya tahu dan sadar jika kapsul ruang angkasa tersebut sedang tidak aman untuk digunakan terbang. Namun karena takut dengan reaksi pemimpinnya, para kosmanot lalu sepakat untuk melakukan hal tersebut walau berujung kematian.

Baca Juga: Pertama di 2019, Ditemukan Spesies Hiu Baru yang Langka

Sempat menyarankan untuk membatalkan misi tersebut, Vladimir Komarov tetap ingin untuk melakukannya karena tidak ingin sahabatnya, yaitu Yuri Gagarin untuk melakukan hal nekat tersebut.

Setidaknya, pada hari dimana misi tersebut dilaksanakan, teknisi yang memeriksa Soyuz 1 menemukan 203 masalah struktural yang membuat kapsul ini tidak mungkin diberangkatkan.

Memutuskan untuk melakukan misi tanpa Yuri Gagarin, sahabatnya, Vladimir Komarov akhirnya berangkat dengan kapsul tersebut. Ia lalu sukses berada di orbit Bumi sambil mengoperasikan salah satu pesawat ruang angkasa tercanggih yang pernah diluncurkan.

Baca Juga: Tembok dari Ribuan Lego, Netizen Kaget Dengan Dunia Tersembunyi di Dalamnya

Namun, masalah kemudian muncul dari salah satu dari dua panel surya Souz yang gagal dipasang karena kekurangan tenaga listrik yang mengacaukan beberapa peralatan navigasi.

Perlahan, masalah semakin menumpuk. Sistem kontrol termal mendadak merosot, komunikasi dengan pusat di Bumi menjadi tidak teratur dan kurangnya listrik menjadi masalah dalam sistem operasi kapsul ini.

Sadar dengan masalah ini, pusat kontrol di Bumi lalu memutuskan untuk mengakhiri peluncuran Soyuz 2 dan mencoba untuk membawa pulang Komarov.

Vladimir Komarov. (Wikipedia/RIA Novosti/Photo Researchers)
Vladimir Komarov. (Wikipedia/RIA Novosti/Photo Researchers)

Berjuang sendirian selama lima jam usai peluncuran, Vladimir Komarovberusaha menyelamatkan dirinya dan kapsul tersebut dengan berbagai praktik pelatihan yang pernah ia dapatkan.

Usai menyelaraskan kapsul dan menyalakan retrorock, Vladimir Komarov sukses memasuki atmosfer Bumi. Namun, saat kabin meluncur melewati atmosfer. Sayangnya, parasut cadangan dan parasut utama sama sekali tidak keluar.

Soyuz 1 kemudian jatuh dengan kecepatan tinggi dari atmosfer Bumi ke sebuah padang rumput di Orenberg. Kejadian ini lalu membunuh Komarov dengan seketika.

Kapsul tersebut meledak akibat benturan keras. Yang ditemukan saat tim penyelamat Angkatan Udara Soviet tiba adalah logam yang terbakar dan tubuh Vladimir Komarov yang terbakar hangus hingga hancur.

Vladimir Komarov lalu dihormati dengan pemakaman kenegaraan di Moskow dan diantar ke pemakaman dengan peti terbuka, sehingga orang-orang dapat melihat jasadnya yang hancur. Komarov memintanya secara pribadi sebelum melakukan misi tersebut karena ingin mengirim pesan kepada pejabat pemerintah yang telah menyebabkan kematiannya.

Itu tadi kisah Vladimir Komarov yang jatuh dari luar angkasa karena misi menyeramkan yang digelar oleh pemerintah Soviet.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak