Hampir Semua Penyu Hijau Betina, Ini Penyebabnya

Kasihan mereka dapat mati gara-gara hal ini.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 09 Januari 2019 | 12:00 WIB
Ilustrasi Penyu hijau. (Pixabay/ 10266)

Ilustrasi Penyu hijau. (Pixabay/ 10266)

Hitekno.com - Efek perubahan iklim ternyata sangat berdampak pada makhluk hidup, terutama penyu hijau. Peneliti mengungkapkan bahwa 90 persen penyu hijau akan menjadi perempuan di tahun 2100.

Efek dari perubahan iklim akibat ulah manusia semakin terasa di tahun 2018.

Dalam data yang disimpan oleh peneliti, tercatat kebakaran hutan meningkat, kekeringan yang merajalela dan juga angin topan dengan daya hancur kuat.

Baca Juga: Harganya Mencapai Rp 24 Miliar, Ini Koin Langka Kembalian Makan Siang

Kini tak hanya manusia yang merasakan efeknya, binatang yang tak bersalah pun juga akan merasakannya.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Global Change Biology pada Desember 2018, peneliti mengungkapkan bahwa penyu hijau akan ''berubah''.

Bersamaan dengan banyak reptil lain dan beberapa spesies ikan, penyu hijau dapat berubah kelamin berdasarkan perubahan suhu.

Baca Juga: Di Luar Dugaan, Pohon Bisa Atasi Perubahan Iklim Lebih Kuat

Di dalam telur, suhu eksternal di dalam sarang menentukan apakah embrio berkembang menjadi jantan dan betina.

Penyu hijau di konservasi laut Hawaii. (Wikipedia/ Brocken Inaglory)
Penyu hijau di konservasi laut Hawaii. (Wikipedia/ Brocken Inaglory)

Pada banyak spesies kura-kura, telur dari sarang yang lebih dingin akan menetas sebagai jantan.

Sementara telur dari sarang yang lebih hangat dapat menetas menjadi betina.

Baca Juga: Perubahan Iklim Makin Parah dan Krisis Besar Dimulai Tahun 2040

Rasio jenis kelamin penyu hijau saat ini cukup seimbang, 52 persen penyu di antaranya merupakan betina.

Ilmuwan dari University of Exeter di Inggris dan Marine and Environmental Sciences Centre (MESC) di Portugal menciptakan sebuah skenario model dari laporan IPCC.

Laporan IPCC dari PBB dan data situs bertelur penyu di Guinea-Bissau, Afrika mengungkap sesuatu yang mengagetkan sekaligus mengkhawatirkan.

Baca Juga: Rekor Cuaca Terpanas di California, Waspada Perubahan Iklim

Kenaikan suhu global akan meningkatkan suhu di banyak lokasi sarang penyu sehingga memicu ''feminisasi'' spesies yang tersebar luas.

Perubahan populasi penyu hijau betina. (Global Change Biology)
Perubahan populasi penyu hijau betina. (Global Change Biology)

Perkiraan para peneliti mengungkapkan bahwa kenaikan suhu global akan menghasilkan 76 hingga 93 persen penyu betina pada akhir abad ini.

Tak hanya itu, mereka memperkirakan bahwa 33 hingga 44 persen lokasi sarang penyu saat ini dapat terendam karena naiknya permukaan laut.

''Ketika suhu terus meningkat, mungkin menjadi mustahil bagi penyu hijau yang tidak menetas untuk bertahan hidup,'' kata Dr Rita Patricio dari IFLScience.

Hal yang paling mengejutkan, hal ini telah terjadi di populasi penyu tertentu.

Sebuah penelitian lain menyebutkan bahwa 99,1 persen penyu hijau remaja di ujung utara Great Barrier Reef, Australia telah menjadi betina.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak