Lima Fakta Momen Kematian Berdasarkan Ilmiah

Hii, faktanya masih membuat kita merinding.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 19 Oktober 2018 | 19:45 WIB
Ilustrasi pasien meninggal. (Hope Network)

Ilustrasi pasien meninggal. (Hope Network)

Hitekno.com - Tak peduli seberapa besar kekayaan dan seberapa tinggi jabatan seseorang, pasti dia akan mengalami kematian. Banyak orang penasaran mengenai fakta momen kematian yang bisa kita lihat dari sisi ilmiah.

Sejak awal waktu, manusia telah memikirkan kematian mereka sendiri dan mencoba membongkar rahasia di baliknya. Ilmuwan sebelumnya telah melakukan banyak penelitian mengenai proses kematian yang dialami oleh manusia.

Waktu yang berjalan mundur ke belakang, kehilangan kesadaran hingga pengalaman misterius ternyata bisa dijelaskan dalam sisi ilmiah. Berikut lima fakta momen kematian berdasarkan ilmiah:

Baca Juga: Gerakan Tangan Bisa Membuatmu Kharismatik, Ini Bukti Ilmiahnya

1. Ambiguitas

Ilustrasi ambiguitas. (Pixabay/ simonwijers)
Ilustrasi ambiguitas. (Pixabay/ simonwijers)

Kematian sendiri masih menyimpan banyak pertanyaan terutama kematian secara resmi. Terdapat konsep ''mati secara hukum'' dan ''mati secara klinis''.

Kebanyakan orang percaya bahwa ketika kita mati maka tubuh tak bisa mencapai titik dimana kita dapat menjalani animasi kehidupan.

Baca Juga: Momen langka, Ritual Semut untuk Kematian Lebah

Beberapa individu mendefinisikan kematian sebagai momen ketika detak jantung kita berhenti. Namun sebagian yang lain berpikir bahwa kematian terjadi ketika otak kita berhenti berfungsi.

Bahkan jika jantung benar-benar berhenti dan otak tidak memiliki aktivitas, sistem peredaran darah masih dapat ditenagai sehingga tubuh memiliki beberapa waktu untuk tetap sadar.

Jadi apa itu kematian? Masih belum ada jawaban yang jelas untuk menjawab pertanyaan ini. Namun ilmuwan menyatakan bahwa kematian merupakan proses dimana semua fungsi biologis gagal satu per satu.

Baca Juga: Pura - Pura Mati Karena Istri Bawel, Foto Pria Ini Malah Viral

Itu akan terjadi sampai tubuh memiliki ketidakmampuan sepenuhnya untuk menyadarkan dirinya sendiri.

2. Otak

Ilustrasi kematian. (Listverse)
Ilustrasi kematian. (Listverse)

Bertentangan dengan kepercayaan populer, otak bukanlah hal terakhir yang tersisa ketika pasien mengalami momen kematian. Biasanya, kematian tubuh terjadi segera setelah kematian pada otak.

Baca Juga: Misteri Peluit Kematian Suku Aztec, Bunyinya Mengerikan

Di kebanyakan negara, ''kematian otak'' umumnya didefinisikan sebagai nol aktivitas di dalam batang otak (stem brain) atau bagian paling dasar dari otak.

Pada intinya, kematian batang otak adalah kematian organisme karena batang otak mengontrol semua fungsi tubuh yang vital seperti respirasi.

Ketika jantung berhenti berdetak, otak dapat bertahan hingga maksimal enam menit. Jika otak mati, tubuh bisa hidup selama beberapa menit.

Tetapi tubuh tidak benar-benar mati sampai batang otak kehilangan semua fungsinya.


3. Kesadaran

Ilustrasi cahaya sebelum kematian. (Pixabay/ geralt)
Ilustrasi cahaya sebelum kematian. (Pixabay/ geralt)

Fakta bahwa otak mengalami ''over drive'' dilaporkan dapat menciptakan kesadaran yang ''meningkat'' pada orang yang mengalami kematian.

Individu yang biasanya kembali dari ''kematian sementara'' atau mati suri menggambarkan terdapat cahaya yang lebih terang daripada cahaya yang pernah dia temui sebelumnya.

Sensasi, bau, rasa, dan peristiwa lain digambarkan seperti ''keluar'' dari dunia ini. Dikutip dari Listverse, ilmuwan melihat pengalaman ini sebagai hasil dari simulasi otak pada saat kematian.

Jika kita melihat kesadaran sebagai spektrum, sesaat tepat sebelum kematian adalah saat dimana secara teknis kita memasuki kondisi ''paling hidup''.

Ini termasuk teori yang mungkin membuat kita kebingungan namun bisa juga romantis. Saat-saat terakhir kesadaran sebelum ketidaksadaran total adalah hal yang paling sadar yang akan kita alami. Sangat puitis bukan?

4. Waktu

Ilustrasi kesadaran dan waktu. (Listverse)
Ilustrasi kesadaran dan waktu. (Listverse)

Individu yang memiliki pengalaman paling dekat dengan kematian (NDE atau Near Death Experience) sering melaporkan distorsi waktu yang ekstrem.

Banyak yang mengalami pengalaman mistis ketika menghadapi fenomena ini. Beberapa orang mengklaim bahwa waktu kehilangan semua makna di saat-saat menjelang kematian.

Dalam studi yang dilakukan oleh Bruce Greyson, sebanyak 70 persen peserta yang mengalami NDE melaporkan adanya distorsi waktu terutama melambatnya waktu.

Mengenai hal ini ilmuwan masih belum bisa menjawab secara pasti, namun ini kemungkinan ada hubunganya dengan kemampuan otak yang masih sangat aktif sesaat sebelum kematian.

Ia cenderung akan menggali memori masa lalu sehingga pasien terlihat kebingungan jika mengalami NDE.

5. Gen

Ilustrasi gen setelah kematian. (Pixabay_qimono)
Ilustrasi gen setelah kematian. (Pixabay_qimono)

Banyak gen yang berbeda justru aktif saat organisme termasuk manusia mengalami kematian. Namun para peneliti belum yakin apa yang membuat hal ini terjadi.

Hal yang membuatnya lebih aneh adalah gen tersebut justru aktif cukup lama setelah kematian. Secara tradisional, diasumsikan bahwa gen seperti sel, mati perlahan satu per satu.

Namun ide tradisional tersebut sekarang telah berubah. Dalam organisme yang mati, beberapa gen yang sebelumnya tidak aktif menjadi hidup.

Itu terjadi dalam kurun waktu 24 jam setelah kematian hingga beberapa hari setelah kematian. Kita tidak berbicara mengenai satu atau dua gen.

Pada ikan zebra dan tikus, peneliti menemukan ada lebih dari 500 gen yang aktif hingga 48 jam setelah kematian organisme.

Itulah tadi lima fakta momen kematian berdasarkan ilmiah, ternyata masih banyak yang misterius ya?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak