Percepat Evolusi di Laboratorium, 3 Ilmuwan Raih Hadiah Nobel

Ketiga ilmuwan ini sangat menginspirasi,

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 04 Oktober 2018 | 19:30 WIB
Ilustrasi hadiah Nobel. (GamingZion)

Ilustrasi hadiah Nobel. (GamingZion)

Hitekno.com - Hadiah Nobel 2018 dalam bidang kimia dianugerahi pada Rabu pagi (03/10/2018) kepada tiga ilmuwan hebat. Mereka menempatkan evolusi agar bekerja merancang molekul dari organisme hidup.

Hadiah nobel diberikan karena dengan percepatan evolusi yang ada mereka dapat mengembangkan biofuels yang lebih bersih dan obat-obatan untuk penyakit psoriasis.

Penyakit itu merupakan peradangan kulit menahun dengan ruam memerah dan kulit yang terkelupas.

Hadiah Nobel diberikan kepada France Arnold (62) dari Institut Teknologi California, George Smith (77) dari University of Missouri Columbia dan Gregory Winter (67) di Laboratorium Biologi Molekuler MRC Inggris.

Khusus bagi Arnold, dia merupakan wanita kelima yang pernah menerima Hadiah Nobel dalam bidang kimia.

Gregory Winter, Frances Arnold, George Smith. (Nature)
Gregory Winter, Frances Arnold, George Smith. (Nature)

Arnold meneliti mengenai enzim. Di alam, enzim melakukan hal-hal seperti memecah rantai panjang pati menjadi gula, merakit protein, atau menyalin DNA.

Evolusi terarah merupakan proses berulang yang digunakan para ilmuwan untuk merancang molekul biologis seperti enzim.

Ini membutuhkan induksi beberapa keacakan enzim target dalam suatu organisme seperti bakteri.

Bakteri bermutasi yang dihasilkan akan disaring untuk melihat mana yang melakukan pekerjaan terbaik.

Cara kerja Evolusi Terarah. (Royal Swedish Academy of Sciences)
Cara kerja Evolusi Terarah. (Royal Swedish Academy of Sciences)

Para pemenang kemudian dibiakkan, dan dari keturunan mereka, yang terbaik dipilih, dan kemudian dibiakkan, dan seterusnya.

Baca Juga: Bikin Merinding, 3 Fenomena Aneh di Film Venom Ada di Dunia Nyata

Dikuti dari Vox Science, metode yang digunakan Arnold dalam mempercepat evolusi sekarang digunakan untuk memproduksi obat-obatan, bahan kimia khusus, dan enzim untuk biofuel.

Smith dan Winter sementara itu bekerja dengan teknik yang disebut fag display.

Ini adalah proses di mana ilmuwan menggunakan virus yang dapat menginfeksi bakteri, yang dikenal sebagai bakteriofag, untuk menghasilkan protein baru.

Smith menemukan bahwa bakteriofag menampilkan protein tertentu di permukaannya.

Metode penemuan antibodi terbaik Smith. (Royal Swedish Academy of Sciences)
Metode penemuan antibodi terbaik Smith. (Royal Swedish Academy of Sciences)

Seperti halnya teknik enzim Arnold, virus yang menempelkan protein terbaik ke target akan diperkuat dan disaring lagi hingga virus membuat protein yang memiliki kinerja yang tepat.

Ini terbukti mampu menciptakan antibodi, protein yang mengidentifikasi ancaman bagi sistem kekebalan tubuh.

Pada tahun 2002, terapi pertama yang menggunakan antibodi yang berevolusi disetujui.

Teknik ini sekarang digunakan untuk mengobati psoriasis, rheumatoid arthritis, dan penyakit radang usus.

Ketiga ilmuwan yang meraih Hadiah Nobel 2018 sangat menginspirasi karena ilmu mereka dapat membantu manusia mengembangkan obat dan bahan bakar baru.

Berita Terkait Berita Terkini

Waspadai modus penipuan terbaru dengan suara tiruan berbasis AI. Pelaku memalsukan suara orang terdekat untuk menipu kor...

sains | 17:00 WIB

Temukan 5 aplikasi edit foto AI terbaik untuk mengubah foto biasa jadi luar biasa. Ulasan lengkap Remini, Picsart, Fotor...

sains | 14:45 WIB

Pelajari cara mudah dan efektif menggunakan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas kuliah dan pekerjaan sehari-hari. Panduan ...

sains | 12:00 WIB

Ingin jadi kreator tapi bingung mulai dari mana? Ini dia 8 ide konten video pendek yang dijamin FYP untuk pemula. Dari f...

sains | 12:00 WIB

Seiring pesatnya perkembangan teknologiInternet of Things(IoT), konsep rumah pintar kini jauh lebih terjangkau dan mudah...

sains | 16:09 WIB