Deretan Sejarah Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala

Gempa dan tsunami tahun 2018 merupakan gempa ke-11 dalam sejarah Palu dan Donggala.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Selasa, 02 Oktober 2018 | 11:30 WIB
Gempa dan tsunami Palu dan Donggala. (Suara.com/Muhammad Yasir)

Gempa dan tsunami Palu dan Donggala. (Suara.com/Muhammad Yasir)

Hitekno.com - Gempa berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang Palu dan Donggala pada Jumat (28/09/2018) melumpuhkan kota tersebut dengan tsunami yang datang sesudahnya.

Menurut lembaga nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT), korban tewas akibat gempa di Palu dan Donggala sudah mencapai 1.203 orang.

Gempa Palu dan Donggala ini disebabkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan struktur sesar mendatar (Slike-Slip).

Baca Juga: Begini Cara Kerja Teknologi Tsunami Warning System

Tepat pukul 17.02 WIB di lokasi 0.18 LS dan 119.85 BT (26 kilometer dari Utara Donggala Sulawesi Tengah). Gempa ini masuk dalam kategori gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer. Kategori gempa ini mampu menimbulkan kerusakan yang besar jika dibandingkan dengan gempa lainnya.

Kebanyakan gempa bumi terjadi karena pergerakan antara lempengan bumi seperti sesar normal, sesar terbalik, dan sesar mendatar.

Gempa dan tsunami Palu dan Donggala. (Suara.com/Muhammad Yasir)
Gempa dan tsunami Palu dan Donggala. (Suara.com/Muhammad Yasir)

Gempa Palu sendiri termasuk dalam sesar mendatar atau Strike Slip Fault yang tidak menghasilkan patahan vertikal. Sesar mendatar akan bergerak secara horizontal. Sumber gempa kali ini terjadi akibat pergeseran sesar Palu Koro.

Baca Juga: Tanaman Memantulkan Inframerah, Alien Bisa Menemukan Kita

Menurut Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), kawasan terjadi gempa memang dilalui oleh patahan aktif yang memanjang dari timur dan disebut sebagai Patahan Matano (Matano Fault).

Keberadaan patahan ini perlu diwaspadai karena bisa saja menimbulkan terjadinya gempa yang kuat di beberapa waktu mendatang.

Sebelum gempa Palu dan Donggala tahun 2018 ini, sejarah mencatat setidaknya sudah ada 10 tragedi yang sama dan terjadi di lokasi tersebut.

Baca Juga: Spesies Dinosaurus Baru Ditemukan, Kaki Mereka Mirip Kucing

Gempa pertama terjadi pada tanggal 1 Desember 1927, gempa terjadi di Teluk Palu dan mengakibatkan 14 orang meninggal dunia dan 50 orang lainnya luka-luka.

Gempa Palu. (Suara.com/Muhammad Yasir)
Gempa dan tsunami Palu dan Donggala. (Suara.com/Muhammad Yasir)

Selanjutnya pada 30 Januari 1930, gempa yang disusul tsunami terjadi di Pantai Barat Kabupaten Donggala. Gempa ini datang dengan tsunami setinggi 2 meter yang berlangsung selama 2 menit.

Berlanjut pada 14 Agustus 1938, gempa melanda Teluk Tambu di Kecamatan Balaesang, Donggala. Gempa ini disusul tsunami setinggi 8-10 meter. Korban jiwa karena bencana ini mencapai 200 orang dan 790 rumah mengalami kerusakan. Wilayah pesisir pantai barat Donggala nyaris tenggelam karena bencana besar ini.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Alat Pembaca Pikiran, Tiga Otak Bisa Terhubung

Tidur cukup lama, gempa kembali mengguncang wilayah Sausu, Kabupaten Donggala pada tahun 1994. Dua tahun kemudian, tepatnya 1 Januari 1996, gempa kembali terjadi di Selat Makassar yang diikuti tsunami dan menyapu seluruh pantai barat Kabupaten Donggala dan Toli Toli.

Setelah tidur lama, dalam tahun 1996, gempa kembali terjadi di Desa Bangkir, Tonggolobibi dan Donggala. Gempa ini disertai tsunami setinggi 3-4 meter.

Dua tahun kemudian, tepatnya 11 November 1998, gempa kembali melanda Kabupaten Donggala yang mengakibatkan ratusan rumah rusak parah.

Gempa Palu. (Suara.com/Muhammad Yasir)
Gempa dan tsunami Palu dan Donggala. (Suara.com/Muhammad Yasir)

Masuk tahun 2000-an, gempa kembali terjadi pada 24 Januari 2005. Gempa berpusat 16 km di tenggara Kota Palu. Akibatnya 1 orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya luka-luka.

Pada 17 November 2008, gempa terjadi di Laut Sulawesi dan mengakibatkan 4 orang asal Kabupaten Buol meninggal dunia.

Sebelum gempa Palu tahun 2018 ini, tepat pada 18 Agustus 2012, gempa kembali terjadi di Kabupaten Sigi dan Parigi Montong. Gempa ini mengakibatkan sedikitnya 8 orang meninggal dunia.

Deretan gempa dan tsunami di atas yang pernah terjadi di wilayah sekitar Palu dan Donggala tentu memberikan duka mendalam untuk siapa saja yang menjadi korbannya.

Indonesia sebagai negara kepualaun memang rentan dengan gempa dan tsunami, untuk itu perlu peningkatan waspada terhadap beberapa bencana serupa ini ya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak