Ilustrasi bendera Indonesia. [Unsplash/Mufid Majnun]
Hitekno.com - Sejarah lagu kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran Wage Rudolf Soepratman sebagai pencipta lagu Indonesia Raya. Lagu ini pertama kali diperdengarkan pada Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta), dan langsung menjadi simbol persatuan serta semangat perjuangan melawan penjajah.
Namun, sebelum Indonesia Raya resmi dikumandangkan, sudah ada berbagai lagu perjuangan yang turut membangkitkan nasionalisme rakyat Indonesia. Lagu-lagu perjuangan tersebut lahir dari semangat pengorbanan dan kecintaan pada tanah air.
Setiap nada dan liriknya menyimpan makna mendalam, baik tentang keberanian melawan penjajah, pengabdian kepada negeri, maupun cinta pada tanah air yang indah. Tidak hanya menjadi penguat moral di masa perjuangan, lagu-lagu ini juga tetap relevan hingga sekarang, bahkan diajarkan di sekolah sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.
1. Bagimu Negeri – Kusbini
Salah satu lagu perjuangan yang lahir sebelum Indonesia Raya adalah Bagimu Negeri ciptaan Kusbini pada 1942.
Lagu ini menggambarkan pengabdian total kepada tanah air. Liriknya sederhana, namun penuh makna pengorbanan, seolah menegaskan bahwa jiwa dan raga rakyat Indonesia dipersembahkan untuk kemerdekaan bangsa.
2. Maju Tak Gentar – Cornel Simanjuntak
Lagu Maju Tak Gentar ciptaan Cornel Simanjuntak menjadi simbol keberanian rakyat Indonesia dalam menghadapi penjajah.
Liriknya penuh semangat dan mengajak untuk terus berjuang tanpa rasa takut. Lagu ini sering dikumandangkan pada masa revolusi fisik, menjadi penyemangat para pejuang di medan perang.
3. Halo-Halo Bandung – Ismail Marzuki
Baca Juga: Oppo Reno 14 Series Turun Harga, Cuma Khusus HUT RI Ke-80
Diciptakan oleh Ismail Marzuki, Halo-Halo Bandung berkisah tentang peristiwa Bandung Lautan Api pada 1946.
Lagu ini lahir dari semangat perlawanan rakyat Bandung yang rela membakar kotanya agar tidak jatuh ke tangan penjajah. Dengan nada yang tegas, lagu ini menyuarakan tekad untuk merebut kembali Bandung tercinta.
4. Rayuan Pulau Kelapa – Ismail Marzuki
Selain lagu perjuangan dengan nada semangat, ada juga lagu yang lebih lembut namun tetap sarat makna nasionalisme, yaitu Rayuan Pulau Kelapa.
Lagu ciptaan Ismail Marzuki ini menggambarkan keindahan alam Indonesia dan rasa cinta mendalam kepada tanah air. Meski tidak berisi ajakan perang, lagu ini menjadi pengingat betapa indahnya negeri yang harus dipertahankan.
5. Berkibarlah Benderaku – Bintang Sudibyo
Lagu perjuangan lain yang tidak kalah penting adalah Berkibarlah Benderaku ciptaan Bintang Sudibyo.
Lagu ini mengajarkan arti kebanggaan dan penghormatan terhadap bendera Merah Putih sebagai simbol kedaulatan bangsa. Setiap baitnya memberi semangat untuk terus menjunjung tinggi harga diri bangsa.
6. Satu Nusa Satu Bangsa – L. Manik
Lagu Satu Nusa Satu Bangsa karya L. Manik menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Lagu ini sejalan dengan semangat yang terkandung dalam Indonesia Raya, yaitu menyatukan seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau budaya.
Indonesia Raya sebagai Puncak Simbol Kebangsaan
Sejarah mencatat bahwa lagu-lagu perjuangan tersebut menjadi penguat semangat di masa perlawanan. Namun, puncaknya adalah ketika Wage Rudolf Soepratman memperdengarkan Indonesia Raya pada 1928. Lagu ini kemudian resmi dikumandangkan pada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan diakui sebagai lagu kebangsaan melalui peraturan pemerintah serta Undang-Undang.
Kini, lagu-lagu perjuangan sebelum Indonesia Raya tetap dikenang dan diajarkan kepada generasi muda. Meski ada yang penuh semangat perlawanan dan ada pula yang bernuansa cinta tanah air, semuanya menjadi bagian dari warisan budaya yang tak ternilai. Setiap lagu adalah pengingat bahwa kemerdekaan Indonesia lahir dari pengorbanan dan persatuan.
Dari Bagimu Negeri hingga Satu Nusa Satu Bangsa, setiap lagu perjuangan memiliki peran besar dalam membangkitkan nasionalisme sebelum lahirnya Indonesia Raya. Meski Indonesia Raya akhirnya menjadi lagu kebangsaan, lagu-lagu perjuangan lainnya tetap abadi sebagai pengingat sejarah dan sumber semangat bagi bangsa Indonesia.