Apa Itu Ransomware yang Dianggap Berbahaya, Lengkap Sejarah Perkembangannya

Lengkap penjelasan apa itu Ransomware dengan cara kerja hingga sejarah perkembangan malware berbahaya ini.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 11 Mei 2023 | 20:10 WIB
Ilustrasi serangan Ransomware. (Pixabay)

Ilustrasi serangan Ransomware. (Pixabay)

Hitekno.com - Apa itu Ransomware dan bagaimana perkembangannya? Ransomware adalah malware berbahaya yang bisa mengunci data pada perangkat korban. Dampaknya data tersebut tidak bisa diakses.

Namun bukan itu saja yang dilakukan Ransomware, berikut ini dirangkum tim HiTekno.com lebih lanjut soal malware berbahaya ini. Penjelasan apa tiu Ransomware hingga cara kerja dan sejarah Ransomware.

Penjelasan Apa Itu Ransomware 

Baca Juga: Peringkat ke-3 di Asia Tenggara, Jumlah Serangan Ransomware di Indonesia Terus Meningkat

Menurut penjelasan Norton, Ransomware adalah jenis malware berbahaya yang mengenkripsi atau mengunci data pada perangkat korban untuk tidak bisa diakses.

Namun tidak hanya menguci saja, pelaku pembuat Ransomware kemudian meminta tebusan agar data tersebut dapat diakses kembali.

Ransomware WannaCry
Ransomware WannaCry

Sejarah Ransomware 

Baca Juga: Berantas Ransomware, Kaspersky Hadirkan Platform Khusus Ini di Indonesia

Ransomware pertama kali muncul pada tahun 1989, dengan virus AIDS Trojan yang dikirim melalui surat pos ke korban. Setelah terinfeksi, komputer akan mengunci akses ke data dan menampilkan pesan yang meminta tebusan untuk membuka kunci.

Seiring berjalannya waktu, ransomware semakin berkembang dan menjadi lebih canggih. Pada tahun 2017, serangan WannaCry menyebar di seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari 200.000 komputer di 150 negara.

Serangan ini dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan pada sistem operasi Windows yang belum diperbarui, dan meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin.

Baca Juga: Selama 2021, Indonesia Negara dengan Serangan Ransomware Tertinggi di ASEAN

Cara Kerja Ransomware 

Cara kerja ransomware adalah dengan menyebar melalui email phishing, situs web yang dikompromikan, atau memanfaatkan kelemahan pada sistem yang belum diperbarui.

Setelah masuk ke perangkat korban, ransomware akan mengenkripsi file dan menampilkan pesan yang meminta tebusan dalam bentuk mata uang digital seperti Bitcoin atau Ethereum.

Baca Juga: Bank Indonesia Jadi Korban Serangan Ransomware

Setelah tebusan dibayar, pelaku akan memberikan kunci untuk membuka kunci data korban. Namun, tidak ada jaminan bahwa data akan dikembalikan setelah tebusan dibayar.

Salah satu cara untuk melindungi diri dari serangan ransomware adalah dengan melakukan backup data secara teratur dan menyimpannya di tempat yang aman.

Selain itu, selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi dengan patch keamanan terbaru, hindari membuka lampiran email dari pengirim yang tidak dikenal, dan hindari mengunjungi situs web yang mencurigakan.

Itulah penjelasan apa itu Ransomware yang dikenal sebagai malware berbahaya. Lengkap dengan cara kerja dan sejarah Ransomware sejauh ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Asia Tenggara Menunjukkan Kesadaran Keamanan Email Lebih Tinggi Dibanding Kawasan Berkembang Lainnya...

internet | 13:27 WIB

NVIDIA bekerja sama dengan Komputer Medan menggandeng tiga perguruan tinggi terkemuka di Kota Medan....

internet | 13:58 WIB

Melalui RUPS, Arkadia Digital Media melaporkan peningkatan pendapatan hingga 40 persen selama 2023....

internet | 11:18 WIB

pentingnya memahami tentang bahaya yang mengancam pusat data dan bagaimana penanggulangannya....

internet | 11:34 WIB

Ingin mencoba trading kripto? Berikut adalah 5 opsi crypto wallet yang layak dicoba....

internet | 16:37 WIB