Ilmuwan Temukan Cara Memprediksi Kapan Petir Terjadi

Wah di masa depan manusia bisa memprediksi petir lebih baik lagi.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 09 September 2018 | 20:00 WIB
Petir terjadi di Eropa. (TheLocal.de)

Petir terjadi di Eropa. (TheLocal.de)

Hitekno.com - Model cuaca yang sudah dibuat oleh para ahli sekarang dapat memprediksi kapan akan terjadinya badai atau hujan deras. Namun masih saja ilmuwan kesusahan memprediksi kapan petir terjadi.

Baru-baru ini, para peneliti berhasil membuat simulasi global yang lebih akurat untuk memprediksi kapan dan dimana petir akan menyambar.

Dalam teori ilmiah, petir biasanya terbuat dari dua bahan utama. Bahan pertama, ia membutuhkan udara hangat yang naik untuk menciptakan awan guntur.

Baca Juga: Evolusi Tercepat, Kadal Berubah Warna dalam Beberapa Bulan

Bahan yang kedua adalah awan guntur harus mempunyai graupel atau hujan es lembut yang berbentuk tetesan super dingin.

Perbedaan muatan listrik yang tercipta bisa menghadirkan medan listrik yang besar sehingga tercipta petir.

Petir di Great Plains Amerika Serikat. (Science 360)
Petir di Great Plains Amerika Serikat. (Science 360)

Model cuaca dan iklim untuk mensimulasikan petir yang sebelumnya dikuasai oleh ilmuwan memiliki resolusi spasial sekitar 100 kilometer.

Baca Juga: Di Masa Depan, Astronom Ingin Menambang Asteroid

Wilayah itu terlalu besar untuk memprediksi datangnya petir sehingga kita tak tahu secara spesifik dimana petir akan datang.

Dikutip dari Sciencemag, seorang peneliti dan ilmuwan bernama Paul Field serta beberapa peneliti lain mulai melakukan penelitian mengenai petir dengan reslousi spasial yang cukup kecil.

Baca Juga: Netizen Curhat, Kambing Nge-troll Mengerjai Manusia

Mereka mensimulasikan petir yang terjadi dalam 5 tahun dengan detail wilayah cukup kecil yaitu sepanjang 10 kilometer.

Tim tersebut akhirnya dapat secara akurat mendeteksi hotspot petir di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara. Ketiga wilayah itu terkenal karena mengalami hampir 100 kilatan petir per kilometer persegi setiap tahun.

Simulasi ini juga mereproduksi beberapa keanehan petir di dunia nyata.

Ilustrasi terjadinya petir. (Baltimore Sun)
Ilustrasi terjadinya petir. (Baltimore Sun)

Model baru secara akurat menunjukkan bagaimana kilat di atas Danau Victoria di Afrika terjadi di penghujung hari.

Baca Juga: Gelar Kompetisi, NASA Siapkan Hadiah Rp 14,9 Triliun

Penelitian yang sudah dipublikasikan di Journal of Geophysical Research ini juga melakukan simulasi model petir yang disebabkan oleh angin di Great Plains, Amerika Serikat.

Hasil penelitian ini mengenai model pemetaan petir yang baru dapat membantu para pilot untuk menghindari petir secara akurat ketika di atas awan.

Dengan memprediksi papan petir terjadi secara akurat maka kecelakaan di dunia penerbangan dapat diminimalisir.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak