Momen langka, Ritual Semut untuk Kematian Lebah

Romantis, ini seperti ritual pemakaman di film The Hunger Game.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 30 Agustus 2018 | 17:30 WIB
Semut buat pemakaman langka. (Youtube/ Sunny Mon)

Semut buat pemakaman langka. (Youtube/ Sunny Mon)

Hitekno.com - Semut terkenal akan kerja sama dan rasa solidaritas tinggi antara sesama jenisnya. Namun peristiwa yang satu ini termasuk momen langka karena menampilkan ritual semut untuk kematian lebah.

Sebuah video yang menampilkan lebah mati tampak dikelilingi oleh semut dengan kelopak bunga di sekitarnya.

Ketika kamu memperhatikan dengan seksama, maka dibalik kelopak bunga tersebut terdapat semut yang sibuk menyusun rangkaian indah itu.

Baca Juga: Mengenal Semut T.Rex, Semut Kuat yang Pemalu

Dari kacamata manusia, seolah-olah ritual semut itu menemani kematian lebah yang tragis.

Mungkin kamu juga teringat akan adegan yang ada di film The Hunger Game.

Ritual semut tersebut mengingatkan kita akan Katniss yang membuat pemakaman darurat untuk Rue dengan bunga-bunga liar.

Baca Juga: Memakai Cat, Ilmuwan Meneliti Cara Kerja Sama Koloni Semut

Semut buat pemakaman langka. (Youtube/ Sunny Mon)
Semut buat pemakaman langka. (Youtube/ Sunny Mon)

Dikutip dari IFLScience, serangga yang mempunyai sifat sosial termasuk semut, lebah, tawon yang memiliki perilaku kompleks dalam melakukan tata cara kematian mereka.

Seperti perilaku di koloni ataupun di dalam sarang, serangga mempunyai klasifikasi khusus dalam pembagian kerja.

Serangga seperti semut biasanya mempunyai pasukan khusus untuk mengumpulkan makanan atau memindahkan teman mereka yang mati. Itu dilakukan agar mereka bisa bertahan hidup dan terhindar dari infeksi akibat jasad semut lain yang membusuk.

Baca Juga: Dolichogenidea xenomorph, Lebah Parasit Mirip di Film Alien

Khusus untuk semut, mereka biasanya mendeteksi kawan yang mati atau sekarang dari bahan kimia yang dilepaskan dari tubuh mereka.


Momen langka ritual semut. (Youtube/ Sunny Mon)

Semut akan membawa teman mereka yang mati keluar dari koloni ke tempat yang jauh. Seringkali tempat pembuangan jasad semut ada di tempat yang sama.

Baca Juga: Bantu Penyerbukan, Jepang Ciptakan Robot Lebah

Bagi lebah, mereka tak mempunyai rasa romantis dalam hal pemakaman kawan mereka yang mati.

Para pengawal lebah, biasanya langsung menyeret kawan mereka yang mati keluar dar sarang. Mereka terbang menjauh kemudian membuangnya.

Itu mungkin yang terjadi pada lebah yang satu ini.

Mungkin koloni semut tersebut menemukannya dan melakukan upacara pemakaman menggunakan ritual semut.

Namun hal seperti itu sangat jarang terjadi, kecuali dalam film kartun atau film Disney.

Seorang peneliti sekaligus Kurator Senior Hymenoptera (cabang ilmu biologi yang khusu mempelajari tawon, lebah, dan semut) yang bernama Daviv Notton mengemontari fenomena ini.

''Sulit untuk menganalisis karena wilayah dan jenis semut tidak jelas, tetapi kemungkinannya besar mereka adalah semut vegetarian yang mengambil kelopak dan diletakkan di sarang mereka sebagai sumber makanan. Lebah yang mati kemungkinan jatuh dan berakhir di atas sarang pintu semut,'' kata Notton dalam pernyataannya.

Semut vegetarian pemakan kelopak bunga. (Rid Ant)
Semut vegetarian pemakan kelopak bunga. (Rid Ant)

Peneliti entomologi yang bernama Thomas O'shea Wheller mempunyai teori lebih lanjut.

Bagaimanapun juga, lebah dan kelopak dianggap sebagai gundukan sampah oleh semut. Mereka akan menumpuk barang yang membusuk (termasuk kelopak dan lebah) sebagai cadangan makanan mereka.

Kesimpulannya adalah mereka memperlakukan lebah dan kelopak sebagai sumber daya yang sama sehingga timbul ritual semut untuk kematian lebah.

Peneliti berpendapat tidak ada ritual ataupun hal romantis di dalamnya, yang ada hanya bertahan hidup.

Terlepas dari teori yang dikemukakan oleh peneliti, bagi manusia yang awam mengenai serangga, ritual semut tersebut sangat langka terjadi.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak