Ditutupi Jaring, Ini Fakta Tentang Air Kali yang Hitam dan Bau

Penutupan kali dengan jaring ini membuat Jakarta menjadi sorotan beberapa media luar negeri.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Rabu, 25 Juli 2018 | 13:00 WIB
Kali Item/Suara.com (Yosea Arga Pramudita)

Kali Item/Suara.com (Yosea Arga Pramudita)

Hitekno.com - Kali Sentiong atau Kali Item yang berada di dekat Wisma Atlet Kemayoran, baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan karena keputusan pemerintah Jakarta untuk menutupnya dengan jaring.

Keputusan ini diambil karena kali yang memiliki air berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau menyengat ini dirasa semakin mengganggu.

Setelah ditutupi dengan jaring, menurut warga setempat, bau tidak sedap itu mulai menghilang. Sayangnya, warna air kali yang hitam, masih saja mengganggu.

Baca Juga: 5 Tips Lancar Main PUBG Mobile Tanpa Lag di Android

Penutupan kali dengan jaring ini membuat Jakarta menjadi sorotan beberapa media luar negeri.

Menurut beberapa peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), penyebab air kali menjadi berwarna hitam dan berbau adalah karena kotoran manusia.

Selain zat-zat organik yang masuk ke dalam kali tersebut, limbah yang dibuang manusia ke kali juga menyebabkan air kali berubah warna.

Baca Juga: Bahaya, Ini yang Akan Terjadi Jika Gunakan Cheat Game Online

Hal ini karena biasanya, air dari aktivitas mandi dan mencuci berwarna abu-abu atau disebut dengan istilah gray water, berbeda lagi dengan kandungan air yang mengandung zat organik.

Zat organik yang masuk ke kali ini jika terkena bakteri, akan menghasilkan asam lemak seperti butirat, asetat, dan laktat. Asam lemak ini memiliki warna hitam dan bau yang tidak sedap.

Bau tidak sedap dari kali juga bisa disebabkan oleh sulfur yang bereaksi dengan bakteri sehingga berubah menjadi gas sulfida.

Baca Juga: Ibadah Haji Tahun 2030 Akan Gunakan Teknologi AI Super Canggih

Sedangkan menurut Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, air kali yang berwarna hitam dan beraroma busuk terjadi akibat waduk-waduk sekitar yang kotor terkena limbah rumah tangga.

Penanganan Air Kali yang Berwarna Hitam dan Bau

 

Baca Juga: Ini Cara Mematikan Status Online Instagram dengan Mudah

Ketua Prodi Pengelolaan Sumber Daya Perairan, Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Dr. Ir. Sigid Hariyadi, M.Sc menilai, penggunaan tanaman enceng gondok bisa membantu mengurangi bau dan limbah di kali tersebut.

Eceng gondok dianggap bisa menyerap limbah organik yang terdekomposisi menghasilkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan.

Namun, melihat air kali yang sudah berwarna hitam, maka eceng gondok hanya bertahan sebentar lalu mati.

Teknologi nano bubble dan aerator sudah dipasangkan di kali Sentiong untuk mengurangi bau tidak sedap dan air kali yang berwarna hitam.

Dua buah aerator yang bekerja selama 24 jam dipasang untuk menstelirkan air dari bau yang tidak sedap.

Sedangkan nano bubble, berada di bawah permukaan air untuk mengaduk lumpur yang mengendap di dasar kali.

Kita nantikan lagi usaha pemerintah Jakarta untuk mengatasi Kali Sentiong yang memiliki air berwarna hitam dan bau ini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak