Penyebab Petrichor, Aroma Hujan yang Khas

Penyebab utama datangnya aroma khas itu adalah bakteri actinomycetes.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia

Posted: Rabu, 20 Juni 2018 | 15:58 WIB
Petrichor/Things Required

Petrichor/Things Required

Hitekno.com - Aroma tanah saat hujan turun memang tidak bisa dipungkiri begitu khas dan menenangkan.

Aroma hujan yang sangat khas ini disebut sebagai Petrichor.

Sebutan Petrichor berasal dari bahasa Yunani yang pertama kali diperkenalkan oleh 2 orang ilmuwan asal Australia pada tahun 1964.

Namun, apa kamu tau asal aroma khas tersebut?

Penyebab utama datangnya aroma khas itu adalah bakteri actinomycetes.

Petrichor/Podrobnosti
Petrichor/Podrobnosti


Bakteri jenis ini akan berkembang dan melepaskan spora ke tanah yang kering.

Ketika hujan, spora-spora ini akan rusak dan sebagian molekulnya akan terlepas ke udara.

Lepasnya spora ke udara inilah yang memberikan aroma khas ketika hujan.

Namun, ternyata sumber aroma tersebut tidak berasal dari situ saja.

Faktanya, bakteri actinomycetes ini juga akan mengeluarkan senyawa kimia lain yang bernama geosmin.

Baca Juga: Deja Vu, Hal Biasa yang Bisa Menjadi Kronis

Senyawa ini dikenal memiliki aroma bumi dan dihasilkan ketika bakteri tersebut mati.

Senyawa tersebut akan tersimpan dalam tanah, dan hujan akan membawa senyawa ini ke udara hingga tercium oleh manusia.

Petrichor/Pal24
Petrichor/Pal24


Selain kombinasi antara dua senyawa ini, masih juga ada pengaruh dari senyawa lainnya.

Sebuah senyawa sejenis minyak yang dihasilkan oleh tumbuhan dan diserap oleh bebatuan juga memengaruhi aroma yang tercipta.

Senyawa ini akan menguap ke udara saat terjadi hujan.

Tidak berhenti disitu, senyawa lainnya adalah ozon.

Pada saat terjadi halilintar, sebagian dari senyawa ozon akan pecah dan terbawa ke udara.

Sebagian senyawa ozon ini juga memberikan efek aroma metalik pada petrichor tersebut.

Nah, sudah tahu kan mengapa setelah hujan kamu akan mencium aroma tanah yang begitu khas.

Selamat menikmati hujan!

Hitekno.com/Amelia Prisilia

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB