Siklon Tropis Herman di Selatan Jawa Makin Lemah dan Menjauhi Indonesia

Menurut BMKG, Siklon Tropis Herman di selatan Jawa telah turun secara intensitas dan bergerak menjauhi Indonesia.

Agung Pratnyawan
Rabu, 05 April 2023 | 08:06 WIB
Logo BMKG. (BMKG)

Logo BMKG. (BMKG)

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan kalau intensitas siklon tropis Herman di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa diperkirakan telah menurun.

BMKG juga melaporka kalau siklon tropis Herman di selatan Jawa ini juga telah bergerak menjauhi Indonesia.

"Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Herman menurun dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah selatan tenggara menjauhi Indonesia," kata Deputi Meteorologi, BMKG, Guswanto di Jakarta, Sabtu (1/4/2023).

Baca Juga: Koordinasi BMKG dan Provinsi Riau, Antisipasi Dini Karhutla saat Kemarau

 Ia mengemukakan, siklon tropis Herman terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa, dengan kecepatan angin maksimum 105 knot dan tekanan udara minimum sebesar 940 mb (milibar), bergerak ke arah selatan tenggara.

Meski intensitas siklon tropis Herman menurun, Guswanto mengingatkan untuk tetap waspada karena memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.

Selain itu, lanjut dia, siklon tropis itu juga memberikan dampak tidak langsung terhadap tinggi gelombang perairan Indonesia. Tinggi gelombang di kisaran 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di Perairan P. Enggano-Bengkulu, Samudera Hindia barat Mentawai hingga Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Bali.

Baca Juga: Gempa M 5,2 Guncang Banten, Begini Penjelasan dari BMKG

Sementara itu, tinggi gelombang 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa, serta Samudra Hindia selatan Jawa hingga Bali.

Muncul di akhir Maret 2023

BMKG mendeteksi Siklon Tropis Herman pertama kali pada Kamis (30/3/2023) di Samudera Hindia sebelah selatan Banten.

Baca Juga: Tak Berpotensi Tsunami, Ini Penjelasan BMKG soal Gempa Gorontalo M 6,3

Guswanto menyampaikan bahwa siklon tropis Herman terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Banten, tepatnya sekitar 14,4 lintang selatan dan 103,0 bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 55 knot dan tekanan udara minimum sebesar 987 milibar (mb).

"Diperkirakan intensitas siklon tropis Herman menurun dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah timur-tenggara menjauhi Indonesia," katanya.

Siklon tropis Herman ketika itu disebut memengaruhi cuaca di hampir seluruh Indonesia, meningkatkan curah hujan, kecepatan angin hingga tinggi gelombang di perairan.

Baca Juga: BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada Malam Tahun Baru 2023

Itulah laporan terbaru dari BMKG yang memperkirakan kalau siklon tropis Herman di selatan Jawa telah mengecil intensitasnya dan bergerak menjauhi Indonesia. (Suara.com/ Liberty Jemadu)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak