BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada Malam Tahun Baru 2023

Siap-siap, malam Tahun Baru 2023 sejumlah wilayah diperkirakan akan hujan lebat dan hujan sangat lebat.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 30 Desember 2022 | 14:51 WIB
Ilustrasi Hujan Deras. (ist)

Ilustrasi Hujan Deras. (ist)

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prakiraan cuaca beberapa wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga hujan sangat lebat pada malam Tahun Baru 2023 mendatang.

Dikutip dari Suara.com, BMKG memaparkan beberapa wilayah di Indonesia diperkirakan akan turun hujan pada 31 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.

Berikut daftar wilayah yang diprediksi mengalami hujan lebat di malam tahun baru, 31 Desember 2022.

Baca Juga: Klarifikasi BRIN Soal Badai Dahsyat: Itu Pendapat Personal, Kami Mengacu BMKG

Wilayah berpotensi hujan lebat:

  • Banten
  • Jawa Barat bagian tengah
  • Jawa Tengah bagian tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur bagian tengah dan selatan

Wilayah berpotensi hujan sangat lebat:

  • DKI Jakarta bagian utara
  • Jawa Barat bagian utara
  • Banten bagian selatan dan barat
  • Jawa Tengah bagian utara

 

Baca Juga: BMKG: Hujan Ekstrem Diperkirakan Guyur Jakarta 30 dan 31 Desember 2022

Prakiraan Cuaca BMKG Malam Tahun Baru 2023

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memperingatkan cuaca ekstrem akan terjadi di Indonesia hingga 1 Januari 2023, Kamis (29/12/2022). [Screenshot: Zoom BMKG]
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memperingatkan cuaca ekstrem akan terjadi di Indonesia hingga 1 Januari 2023, Kamis (29/12/2022). [Screenshot: Zoom BMKG]

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan berdasarkan model cuaca numerik BMKG, sebagian wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan berpotensi mengalami cuaca ekstrem dengan peningkatan curah hujan lebat hingga sangat lebat.

"Dasar pertimbangan dari masih signifikannya potensi cuaca ekstrem tersebut adalah karena masih teridentifikasi aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan," paparnya dalam konferensi pers virtual pada Kamis (29/12/2022) kemarin.

Baca Juga: Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Lakukan 7 Persiapan Ini

Adapun faktor hujan lebat tersebut yakni aktifnya Monsun Asia di belahan bumi utara. Ini berkontribusi terhadap peningkatan asupan massa udara basah ke wilayah ekuatorial, terutama di sekitar wilayah Indonesia bagian barat.

Selain itu teridentifikasinya MJO (Madden Jullian Oscillation) yang masih cukup aktif di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator. Kondisi itu terjadi bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang atmosfer yaitu Kelvin Wave dan Rossby Equatorial dalam sepekan terakhir hingga beberapa hari ke depan.

"Ini berkontribusi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan dengan potensi curah hujan lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah," paparnya.

Dinamika lainnya, lanjut Dwikorita, yaitu terpantaunya pusat tekanan rendah di Australia yang dapat membentuk daerah pertemuan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.

Ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan cukup signifikan di sekitar wilayah yang dilewatinya, mulai dari wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara.

Sementara itu, fenomena seruakan dingin Asia dan arus lintas ekuatorial dalam beberapa hari terakhir masih cukup aktif walaupun intensitasnya mulai berkurang dibanding beberapa hari lalu.

Meski begitu, Dwikorita mengatakan kalau kondisi itu masih dapat berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.

Itulah beberapa wilayah di Indonesia yang menurut prakiraan cuaca BMKG akan hujan lebat pada malam Tahun Baru 2023. (Suara.com/ Dicky Prastya)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak