Klarifikasi BRIN Soal Badai Dahsyat: Itu Pendapat Personal, Kami Mengacu BMKG

Prediksi badai dahsyat yang dilontarkan Erma Yulihastin berisfat personal, bukan resmi dari BRIN.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 30 Desember 2022 | 09:04 WIB
Logo BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional. (BRIN)

Logo BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional. (BRIN)

Hitekno.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) buka suara soal polemik badai dahsyat yang dilontarkan Erma Yulihastin selaku salah satu penelitinya.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan kalau prediksi soal hujan ekstrem dan badai dahsyat yang dilontarkan Erma Yulihastin itu bersifat personal.

Disampaikannya kalau kalau akademisi memiliki kebebasan akademis dan otoritas keilmuan sesuai bidangnya, di dalam komunitas ilmiah. 

Baca Juga: BRIN: 2 Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem Makin Sering di Indonesia

Namun dalam memberikan informasi sains ke ruang publik, otoritas tersebut tidak berlaku seperti kata Handoko dikuti dari Suara.com.

"Ruang publik memiliki dampak dan konsekuensi hukum yang luas,” kata Handoko dalam keterangan resmi, Kamis (29/12/2022).

Dilaporkan sebelumnya kalau peneliti BRIN, Erma Yulihastin melontarkan prediksinya soal hujan ekstrem dan badai dahsyat di Jabodetabek pada 28 Desember.

Baca Juga: BRIN: Riset Sesar Aktif Harus Ditingkatkan Guna Mitigasi Gempa

Cuitan melalui akun priadinya tersebut itu kemudian dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BRIN Mengacu Kepada BMKG

Ditambahkan Handoko, BRIN tetap merujuk pada BMKG terkait informasi dan prediksi soal cuaca maupun iklim, sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia.

Baca Juga: BRIN: Siklon Mirip Seroja Bisa Pengaruhi Cuaca di NTT sampai Jawa

Kami mengacu terhadap BMKG yang mengeluarkan informasi tentang kondisi cuaca. Selama ini kami bekerja sama erat dengan BMKG. Informasi cuaca, publik harus mengacu ke BMKG," papar dia.

Ditambahkan dia kalau Indonesia memiliki regulasi yang jelas terkait otoritas informasi publik. Hal itu menjadi tugas bersama untuk memperkuat pemahaman publik.

Prediksi Badai Dahsyat Bersifat Personal, Bukan dari BRIN

Handoko menambahkan kalau prediksi cuaca hujan ekstrem hingga badai dahsyat yang disampaikan Erma Yulihastin bersifat personal, bukan resmi yang dikeluarkan BRIN.

"Kemarin adalah pendapat personal periset BRIN, bukan dari BRIN," ungkapnya.

Kendati demikian ia menegaskan kalau bukan berarti BRIN tidak memiliki tanggung jawab dan berkontribusi atas informasi publik di atas.

Handoko mencontohkan kalau BRIN turut menjadi pemasok data berbagai informasi seperti kebakaran hutan, cuaca, iklim, kebencanaan, kesehatan, nuklir, dan lainnya.

Lebih lanjut Handoko menyatakan BRIN memiliki banyak periset mumpuni di hampir semua bidang keilmuan. Tetapi ia menegaskan bukan berarti BRIN sebagai lembaga yang memiliki otoritas keilmuan di semua bidang.

"Kami sedang bekerja keras untuk membenahi, tidak hanya ekosistem riset dan inovasi, tetapi juga meningkatkan standar dan norma serta budaya ilmiah di kalangan periset secara nasional,” pungkasnya.

BMKG Membantah Prediksi Badai Dahsyat

Sebelumnya BMKG membantah potensi banjir besar Jabodetabek akibat hujan ekstrem dan badai dahsyat yang terjadi besok, 28 Desember 2022. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kalau sejak 21 Desember mereka telah mendeteksi adanya cuaca ekstrem.

Namun badai itu dideteksi akan terjadi di wilayah sebelah utara Papua dan kemungkinan di wilayah selatan barat Indonesia akan rendah.

"Jadi pertama sejak 21 Desember BMKG mendeteksi adanya cuaca ekstrem. Istilah badai, terminologi badai, itu kurang lebihnya siklon tropis. Jadi pusaran angin yang kencang yang juga mengakibatkan hujan ekstrem, itu badai," paparnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/12/2022).

Itulah klarifikasi kepala BRIN soal prediksi badai dahsyat yang dilontarkan Erma Yulihastin selaku peneliti. Apa yang disampaikan peneliti tersebut bersifat personal, bukan terkait langsung dengan BRIN. (Suara.com/ Dicky Prastya)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak