Mantan Bos Google Ungkap Aksi Komputer Bantai Umat Manusia

Komputer pembunuh akan mulai membantai manusia dalam satu atau dua dekade ke depan.

Editor Hitekno
Minggu, 11 Maret 2018 | 21:14 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan. [Pixabay]

Ilustrasi kecerdasan buatan. [Pixabay]

Hitekno.com - Komputer pembunuh akan mulai membantai manusia dalam satu atau dua dekade ke depan. Hal ini diungkap mantan bos Google.

Eric Shmidt mengatakan bahwa mesin cerdas buatan manusia (AI/Artificial Intelligence) seperti yang ada di dalam film-film akan terjadi dalam 20 tahun lagi.

Ini mungkin terdengar sangat menakutkan, tapi Schmidt menyarankan untuk tidak terlalu khawatir.

Baca Juga: Studi: Di Twitter Hoaks Menyebar Lebih Cepat Ketimbang Kebenaran

"Setiap orang segera ingin membicarakan semua skenario kematian yang terinspirasi dari film dan dengan yakin saya bisa memprediksi kepada Anda bahwa itu akan terjadi satu sampai dua dekade lagi. Jadi mari kita khawatirkannya, tapi mari kita khawatirkannya sebentar lagi," katanya di Konferensi Keamanan Munich, dikutip Metro dari Defence News.

Dia juga bersikeras bahwa umat manusia bisa mengendalikan ciptaannya yang mengerikan.

"Manusia akan tetap bertanggung jawab atas [AI] untuk sisa waktu. Hal lain yang ingin saya ingatkan semua orang, teknologi ini memiliki kesalahan serius di dalamnya dan seharusnya tidak digunakan yang melibatkan keputusan penting kehidupan," ujarnya.

Baca Juga: Tak Jauh, Alien Diduga Bertetangga dengan Manusia

Dia berkelakar, jika tidak ingin berada di pesawat terbang dimana komputer membuat semua keputusan intelijen tentang menerbangkannya.

Miliarder Elon Musk adalah salah satu dari banyak orang yang takut akan munculnya komputer pembunuh dan robot. Tahun lalu, mengatakan bahwa spesies kita hanya memiliki satu dari 10 atau bahkan satu dari 20 kemungkinan bertahan dari bangkitnya mesin.

 

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak