Saat AI Menguras Bumi: Krisis Air yang Disembunyikan di Balik ChatGPT dan Google Gemini

Paradoks AI: Di balik janji canggih ChatGPT dan Gemini, ada 'tagihan air' raksasa yang memperparah krisis global. Simak data mengejutkan bagaimana setiap pertanyaan Anda 'meminum' air bersih.

Hairul Alwan

Posted: Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:59 WIB
Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Geralt)

Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Geralt)

Hitekno.com - Di balik kemampuannya menjawab pertanyaan kompleks dalam hitungan detik, teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT dan Google Gemini ternyata menyembunyikan sebuah "rasa haus" yang luar biasa.

Untuk menjaga jutaan servernya tetap dingin, industri AI kini menjadi salah satu konsumen air bersih terbesar di dunia, menciptakan sebuah paradoks mematikan: teknologi yang dirancang untuk memecahkan masalah manusia justru memperparah krisis air global.

Setiap kali Anda mengajukan pertanyaan ke AI, Anda secara tidak langsung ikut "meminum" cadangan air bersih planet ini.

Penelitian dari akademisi di California dan Texas mengungkap fakta yang mencengangkan: dibutuhkan sekitar setengah liter air hanya untuk menghasilkan 10 hingga 50 tanggapan dari model GPT-3.

'Tagihan Air' di Balik Setiap Klik

Masalah ini berpusat pada pusat data raksasa yang menjadi otak dari AI. Ribuan prosesor yang bekerja non-stop 24 jam sehari menghasilkan panas ekstrem.

Untuk mendinginkannya, air bersih dalam jumlah masif dialirkan melalui sistem pendingin, di mana sebagian besarnya bisa mencapai 80 persen hilang menguap ke atmosfer.

“Semakin banyak AI digunakan, semakin banyak pula listrik dan air yang dibutuhkan,” kata Prof. Shaolei Ren dari University of California, Riverside, salah satu penulis studi tersebut.

Laporan lingkungan dari raksasa teknologi seperti Google, Microsoft, dan Meta mengonfirmasi tren ini, dengan lonjakan konsumsi air yang signifikan.

Google saja, misalnya, menggunakan 37 miliar liter air pada 2024, setara dengan kebutuhan air bersih untuk 1,6 juta orang selama setahun.

Baca Juga: Kode Redeem Mobile Legends 23 Oktober 2025, Dapatkan Emote Eksklusif dan 20 Ticket

Ironisnya, banyak dari pusat data ini dibangun di wilayah yang sudah kering, seperti Arizona dan Spanyol, memicu protes dari komunitas lokal dengan slogan seperti "Your Cloud Is Drying Up My River."

Para peneliti bahkan memperkirakan bahwa pada tahun 2027, industri AI akan mengonsumsi empat hingga enam kali lebih banyak air setiap tahunnya dibandingkan total konsumsi air seluruh negara Denmark.

Janji 'Ramah Air' yang Dipertanyakan

Meskipun perusahaan teknologi besar berjanji untuk menjadi "ramah air" pada tahun 2030 dengan mendanai proyek restorasi, banyak ahli menilai langkah ini tidak cukup. Thomas Davin, Direktur Inovasi UNICEF, memberikan kritik tajam.

“AI seharusnya menjadi solusi, bukan beban tambahan bagi planet ini,” katanya.

Solusi teknis seperti sistem pendingin sirkulasi tertutup masih dalam tahap yang "sangat awal", sementara pendingin berbasis udara justru lebih boros listrik. Hal ini menciptakan dilema yang kompleks.

Para ahli sepakat bahwa langkah pertama dan paling krusial untuk mengatasi masalah ini adalah transparansi.

Perusahaan teknologi harus mulai melaporkan penggunaan air mereka secara terbuka dan jujur, karena tanpa data yang jelas, solusi yang efektif tidak akan pernah bisa ditemukan.

“Kalau kita tidak bisa mengukurnya, kita tidak akan pernah bisa mengelolanya,” tegas Prof. Ren.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Beberapa alat yang bisa digunakan untuk menghapus latar belakang foto....

internet | 08:00 WIB

WhatsApp telah berevolusi. Lebih dari sekadar aplikasi chat, integrasi Meta AI kini mengubahnya menjadi asisten pribadi,...

internet | 23:32 WIB

Video prosesi adat Gibran di Ternatebasuh kaki dan ditandupicu 'perang persepsi' di media sosial. Di satu sisi dianggap ...

internet | 23:14 WIB

Dari 'Hari Patah Hati Nasional' ke isu keretakan. Jejak digital di media sosialdari foto yang hilang hingga lirik laguki...

internet | 22:57 WIB

WhatsApp sedang mengembangkan fitur yang membatasi pengiriman pesan di chat baru tanpa balasan....

internet | 14:41 WIB