Canggih, Ilmuwan Kini Bisa Pakai Sinar X dan AI untuk Prediksikan Serangan Jantung

Ilmuwan temukan cara untuk memprediksi stroke dan serangan jantung, AI dan sinar X jadi solusi.

Cesar Uji Tawakal
Jum'at, 02 Desember 2022 | 00:21 WIB
Ilustrasi dokter. (Pixabay)

Ilustrasi dokter. (Pixabay)

Hitekno.com - Sekitar 697.000 orang meninggal karena penyakit jantung di Amerika Serikat saja setiap tahun, terhitung sekitar satu dari setiap lima kematian.

Para peneliti telah mengembangkan metode yang dapat memprediksi risiko pasien terkena serangan jantung atau stroke hanya dengan menggunakan satu pemindaian rontgen dada.

Para peneliti di Radiological Society of North America dapat menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk secara akurat memprediksi kejadian kardiovaskular di masa depan dengan akurasi yang sama dengan metode klinis yang jauh lebih kompleks dan sulit diperoleh.

Baca Juga: Solidaritas Bagi Korban Gempa Cianjur, Grab Serahkan Bantuan Senilai Lebih dari Rp 2 Miliar

Para pejabat berharap dokter akan dapat menggunakan teknologi ini untuk membantu mengidentifikasi pasien yang berisiko sebelum situasi mereka menjadi kritis.

Dokter saat ini menggunakan sistem yang disebut skor risiko penyakit kardiovaskular aterosklerotik (ASCVD), yang melihat berbagai faktor risiko termasuk usia, jenis kelamin, ras, riwayat merokok, tekanan darah, diabetes tipe 2, dan tes darah untuk menentukan risiko pasien.

Tetapi tidak semua variabel ini sudah tersedia dan beberapa mungkin sulit diperoleh.

Baca Juga: Mengenal Gurita Industri Smartphone BBK Electronics, Lengkap dengan Silsilah Merek

Metode baru ini melihat pola dalam sinar-X dada yang selalu diketahui para peneliti ada di sana tetapi tidak memiliki metode yang dapat diandalkan untuk ditafsirkan.

"Kami telah lama menyadari bahwa sinar-X menangkap informasi di luar temuan diagnostik tradisional, tetapi kami belum menggunakan data ini karena kami belum memiliki metode yang kuat dan andal," kata penulis utama studi ini Dr. Jakob Weiss. "Kemajuan dalam AI memungkinkannya sekarang."

Model ini diberi nama model risiko CXR-CVD, kependekan dari model risiko Penyakit Kardiovaskular Sinar-X Dada.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Situs Game Online Web Gratis, Cocok untuk Orang Senggang

Percobaan menggunakan 147.497 rontgen dada dari 40.646 peserta studi. Para peneliti mengatakan mereka menemukan "hubungan yang signifikan" antara risiko yang diprediksi oleh model CXR-CVD dan mengamati peristiwa jantung besar.

Mereka juga membandingkan akurasi CXR-CVD dengan metode ASCVD tradisional menggunakan 2.401 pasien dengan data yang cukup untuk mengevaluasi risiko ASCVD mereka. Mereka menemukan bahwa CXR-CVD cocok dengan efisiensi metode tradisional.

"Apa yang kami tunjukkan adalah rontgen dada lebih dari sekadar rontgen dada," kata Dr. Weiss.

"Dengan pendekatan seperti ini, kami mendapatkan ukuran kuantitatif, yang memungkinkan kami untuk memberikan informasi diagnostik dan prognostik yang membantu dokter dan pasien."

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak