Hitekno.com - Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat. Penyakit ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Rabies bisa menular dari binatang yang terinfeksi virus rabies ke manusia melalui gigitan, cakaran, atau air liur.
Dirangkum dari berbagai sumber, binatang yang paling sering menjadi sumber penularan rabies adalah anjing, kucing, monyet, kelelawar, dan musang.
Baca Juga: Link Nonton The Mother, Jennifer Lopez Jadi Pembunuh Bayaran
Namun, binatang lain seperti kelinci, tikus, hamster, dan kura-kura juga bisa membawa virus rabies jika mereka pernah digigit oleh binatang yang terinfeksi.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati jika berinteraksi dengan binatang yang tidak kita kenal atau yang terlihat sakit atau agresif.
Jika kita terkena gigitan atau cakaran binatang yang diduga mengidap rabies, kita harus segera mencuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit, kemudian pergi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin dan serum anti rabies.
Baca Juga: Pengguna Premium Makin Dimanjakan, Akun Twitter Blue Kini Bisa Upload Video Berdurasi 2 Jam
Dengan begitu, kita bisa mencegah terjadinya infeksi rabies yang bisa mengancam jiwa kita.
Selain itu, kita juga harus mengetahui gejala-gejala rabies pada manusia dan binatang. Gejala rabies pada manusia biasanya muncul setelah beberapa minggu atau bulan setelah terpapar virus rabies.
Gejala awalnya bisa berupa demam, sakit kepala, mual, lemas, dan nyeri di sekitar luka gigitan. Kemudian gejala bisa berkembang menjadi gangguan saraf seperti gelisah, bingung, halusinasi, kesulitan menelan, kejang-kejang, dan koma.
Baca Juga: Netizen Girang dapat Tiket Coldplay dengan Cepat, Endingnya Justru Tidak Terduga
Gejala rabies pada binatang bisa berupa perubahan perilaku seperti menjadi lebih agresif atau takut, mengeluarkan busa dari mulut, kesulitan bernapas, dan mati dalam beberapa hari.
Jika kita melihat binatang yang menunjukkan gejala-gejala tersebut, kita harus menjauhinya dan melaporkannya ke petugas kesehatan hewan.