Bagaimana Gerhana Bulan Menurut Penganut Bumi Datar? Apakah Bisa Terjadi?

Bagaimana Gerhana Bulan menurut penganut Bumi Datar bisa terjadi?

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Senin, 07 November 2022 | 17:00 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan. (unsplash/Stephan Herb)

Ilustrasi Gerhana Bulan. (unsplash/Stephan Herb)

Hitekno.com - Bagaimana Gerhana Bulan menurut penganut Bumi Datar apakah bisa terjadi? Apakah bisa seperti Gerhana Bulan seperti dipercayai kebanyakan orang yang mengakui bentuk Bumi bulat?

Seagai informasi, tidak semua orang mempercayai dan sepakat dalam satu bentuk Bumi. Ada yang percaya Bumi bulat, ada juga yang Bumi Datar dan masih banyak lainnya.

Menentang bentuk Bumi yang bulat, bagaimana Gerhana Bulan menurut penganut Bumi datar?

Baca Juga: Cara Melihat Gerhana Bulan Total, Jelas dan Aman

Gerhana Bulan Total adalah fenomena langit yang menjadi peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga seluruh cahaya tidak akan sampai ke Bulan.

Dalam fase ini, Bulan akan nampak redup dan gelap seolah kehilangan cahaya.

Secara sederhana, Gerhana Bulan Total terjadi saat Matahari, Bumi dan Bulan berada dalam posisi sejajar.

Baca Juga: Bikin Takjub, Astronot Bagikan Foto Gerhana Bulan Total dari Luar Angkasa

Posisi ini membuat Bulan masuk umbra Bumi hingga kemudian wujud Bulan nampak kemerahan.

Ilustrasi Gerhana Bulan. (unsplash/Martin Adams)
Ilustrasi Gerhana Bulan. (unsplash/Martin Adams)

Saat Gerhana Bulan Total, sebagian cahaya Matahari melewati atmosfer Bumi dan membelok ke arah Bulan.

Warna lain dalam spektrum ini justru terhalang dan dihamburkan kembali oleh atmosfer Bumi.

Baca Juga: Proses Gerhana Bulan Terjadi, Fase Awal hingga Akhir Penumbra

Penjelasan ilmiah mengenai Gerhana Bulan Total ini rupanya tidak bisa diterima dan dipercaya oleh penganut Bumi datar. Bagi kelompok ini, Gerhana Bulan terjadi karena hal lain.

Gerhana Bulan Menurut Penganut Bumi Datar

Dilansir dari Science ABC, penganut Bumi datar percaya jika Bumi memiliki tujuh kerajaan dengan dinding salju raksasa di setiap sisinya.

Baca Juga: Gerhana Bulan 1.000 Tahun Lalu Gelap, Ilmuwan Ungkap Penyebabnya

Bumi diyakini sebagai pusat Tata Surya yang tetap diam. Sedangkan benda langit lainnya melayang di atas permukaan.

Karena Matahari dan Bulan dipercaya mengapung di atas Bumi, penganut Bumi datar percaya jika Matahari, Bulan dan Bumi tidak berdiri sejajar hingga menimbulkan Gerhana Bulan Total.

Gerhana bulan. (Suara.com/Arief Hermawan P)
Gerhana bulan. (Suara.com/Arief Hermawan P)

Sebaliknya, penganut Bumi datar percaya jika Gerhana Bulan disebabkan oleh satelit misterius Matahari yang berada antara Matahari dan Bulan.

Lebih lanjut, menurut penganut Bumi datar, bidang orbit Anti-Bulan ini miring sekitar 5 derajat terhadap orbit Matahari yang lalu menimbulkan Gerhana Bulan Total akibat ketiganya berada di posisi yang sejajar.

Itulah penjelasan bagaimana Gerhana Bulan menurut penganut Bumi Datar bisa terjadi.

Entah benar atau tidak, teori penganut Bumi datar mengenai Gerhana Bulan Total hingga kini jelas menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan maupun para penganutnya.

Apakah kamu percaya Bumi Datar juga, atau menolak Bumi Bulat? Bagaimana proses Gerhana Bulan terjadi menurutmu?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak