Cara Melihat Gerhana Bulan Total, Jelas dan Aman

Teakhir sampai 2025, ini cara melihat Gerhana Bulan Total.

Agung Pratnyawan
Minggu, 06 November 2022 | 12:59 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan. (unsplash/Martin Adams)

Ilustrasi Gerhana Bulan. (unsplash/Martin Adams)

Hitekno.com - Bagaimana cara melihat Gerhana Bulan Total dengan aman dan jelas? Fenomena langit ini disebut-sebut akan terjadi dan bisa diamati secara langsung.

Buat para pencinta astronomi, ini akan menjadi kesempatan terakhir untuk bisa melihat Gerhana Bulan Total dalam beberapa waktu.

Dikutip tim HiTekno.com dari Suara.com, NASA telah menunjukkan bahwa Gerhana terakhir yangna kan hadir pada 8 November 2022 di Amerika Utara, akan menjadi yang terakhir hingga Maret 2025.

Baca Juga: 5 Fenomena Langit yang Terjadi pada November 2022, Ada Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total akan dimulai dini hari Sebagian Asia, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Selatan juga bisa dilihat sekilas.

Gerhana sebagian akan dimulai pada 04:09 Timur, dengan totalitas berlangsung dari 04:16 sampai 5:42. Tahap akhir sebagian akan selesai pada 06:49.

Mereka yang berada di pantai timur AS akan kehilangan sebagian atau semua segmen terakhir saat Bulan terbenam, dilansir laman Engadget, Minggu (6/11/2022).

Baca Juga: Terjadi Perubahan Rotasi Bumi, Terungkap dari Catatan Gerhana Matahari Kuno

Namun, kamu mungkin tidak perlu keluar rumah jika cuaca terlalu dingin — ada cara untuk menonton dari kehangatan rumah.

Fase gerhana bulan sebagian terlihat dari Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (26/5/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Fase gerhana bulan sebagian terlihat dari Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (26/5/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Streaming langsung akan tersedia. Observatorium Lowell di Flagstaff, Arizona akan menawarkan beberapa pemandangan teleskop dari Gerhana Bulan Total mulai pukul 4 pagi Timur.

Timeanddate.com akan memiliki streaming di beberapa kota, termasuk pemandangannya sendiri dari Roswell, New Mexico serta umpan dari San Diego dan Perth di Australia.

Baca Juga: Robot Perseverance Nasa Rekam Penampakan Gerhana Matahari di Mars

Proyek Teleskop Virtual juga akan menyediakan cakupan internasional. Kamu pasti ingin melihatnya meskipun 2025 tampaknya tidak terlalu jauh.

Gerhana Bulan Total (di mana Bumi berada tepat di antara Bulan dan Matahari) mendapat julukan "Bulan Darah" karena trik optik yang mewarnai permukaan Bulan dengan warna merah yang dramatis.

Di mana cahaya biru dengan panjang gelombang pendek cenderung terperangkap dalam partikel atmosfer Bumi, panjang gelombang merah, jingga, dan kuning yang lebih panjang membantu mereka menyelesaikan perjalanan kosmik.

Baca Juga: Apakah Gerhana Matahari Total 4 Desember Bisa Dilihat dari Indonesia?

Ini adalah efek menakjubkan yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Dan jika memiliki teleskop, kamu dapat melihat Uranus di kejauhan.

Akan ada Gerhana Bulan Parsial dan Penumbra selama interval. Pertama terlihat di Amerika akan berlangsung pada 28 Oktober 2023, dengan yang lain jatuh tempo pada 25 Maret dan 18 September tahun berikutnya.

Itulah bagaimana cara melihat Gerhana Bulan Total yang terakhir terjadi hingga 2025 mendatang. Jangan sampai melewatkan fenomena langit ini. (Suara.com/ Dythia Novianty)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak