Proses Terjadinya Hujan dan Sederet Fakta Unik yang Perlu Kamu Tahu, Bikin Penasaran

Bikin penasaran, begini proses terjadinya hujan lengkap dengan sederet fakta unik lainnya.

Cesar Uji Tawakal
Rabu, 19 Oktober 2022 | 18:14 WIB
Ilustrasi hujan, (Pixabay/Horacio30)

Ilustrasi hujan, (Pixabay/Horacio30)

Hitekno.com - Musim hujan telah tiba, tapi apa kamu tahu bagaimana proses terjadinya hujan? Meskipun kita sering mengeluh tentang hujan, hujan sebenarnya adalah cuaca terpenting yang ada.

Tanpa hujan, tanaman tidak akan tumbuh dan manusia serta hewan tidak akan memiliki air untuk diminum. Tanpa hujan, sebagian besar planet kita akan seperti gurun.

Hujan adalah air yang jatuh dari awan dalam bentuk tetesan. Hujan adalah salah satu bentuk presipitasi, seperti halnya hujan es, hujan es dan salju. Lalu bagaimana proses terjadinya hujan?

Baca Juga: OHMYVENUS Nantikan Match Lawan Aura Fire dan Alter Ego di Turnamen Internasional

Awan terbentuk ketika air dari sungai, danau atau lautan menguap ke udara ketika dipanaskan oleh Matahari. Saat uap air naik di udara, ia mulai mendingin dan berubah kembali menjadi cairan.

Ini membentuk tetesan air, yang kemudian membentuk awan. Saat awan naik lebih tinggi, mereka bahkan menjadi lebih dingin dan air di dalamnya berubah menjadi tetesan hujan lebat, yang kemudian ditarik ke bawah menuju Bumi oleh gaya gravitasi.

Tetesan ini jatuh sebagai hujan. Terkadang tetesan air ini membeku dan jatuh ke tanah sebagai hujan es, atau salju.

Baca Juga: Penjelasan Sistem Pertandingan di Playoff MPL Season 10, Ini Bracket dan Deretan Timnya

Ini akan tergantung pada suhu di atmosfer. Semua proses ini disebut Siklus Air. Menarik sekali kan? Jika kamu ingin tahu fakta menarik tentang hujan, simak artikel di bawah ini. Berikut penjelasan proses terjadinya hujan dan fakta unik yang tim HiTekno.com rangkum untuk kamu.

Warga yang sedang beristirahat sejenak saat Car Free Night yang diwarnai hujan, di malam perayaan Tahun Baru 2020 di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2019). [Suara.com / Alfian Winanto]
Warga yang sedang beristirahat sejenak saat Car Free Night yang diwarnai hujan, di malam perayaan Tahun Baru 2020 di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2019). [Suara.com / Alfian Winanto]

1. Atmosfer di Bumi penuh dengan uap air, yang tidak dapat dilihat oleh siapa pun. Uap berubah menjadi air saat dipanaskan. Ini disebut penguapan.

2. Tetesan hujan dapat mendarat dengan kecepatan 30 kilometer (20 mil) per jam selama hujan badai. Sering kali hujan jatuh dengan kecepatan antara 2-18 mil per jam.

Baca Juga: 7 Fakta Sains tentang Warna Pelangi Ini Wajib Kamu Tau, Dijamin Bikin Penasaran

3. Tetesan hujan sedang hingga lebat berukuran sekitar 0,5 centimeter.

4. Tetesan hujan dapat menembakkan percikan tanah hingga jarak 1,5 meter (5 kaki) saat menyentuh tanah.

5. 2,5 cm (1 inci) hujan sama dengan 33 cm (13 inci) salju.

Baca Juga: Bleach: Sejarah Nama Kenpachi dan Pemilikinya, Gelar yang Tak Cuma Disandang oleh Zaraki

6. Tetesan hujan memiliki bentuk seperti hamburger ketika mereka menyentuh tanah dalam gerakan lambat.

7. Hujan asam adalah salah satu bentuk pencemaran. Hal ini terjadi karena pabrik, knalpot mobil, dan pembangkit listrik melepaskan gas berbahaya tertentu ke udara, seperti belerang dan nitrogen. Ketika air di udara turun sebagai hujan, ia membawa gas-gas tersebut di dalamnya. Hujan asam tidak baik untuk pohon atau tanaman, bahkan dapat meracuni ikan-ikan di sungai.

Itulah penjelasan mengenai proses terjadinya hujan dan fakta uniknya yang bisa menambah pengetahuan kamu. Semoga informasi ini bermanfaat. 

Kontributor: Pasha Aiga Wilkins
Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak