China Temukan Kristal Misterius di Bulan, Dikliam Bisa Jadi Bahan Reaktor Nuklir

Dengan kristal tersebut, manusia bisa membuat reaktor fusi nuklir lebih layak untuk pembangkit listrik di masa depan.

Agung Pratnyawan
Minggu, 25 September 2022 | 15:13 WIB
Ilustrasi Bulan purnama langka di tahun 2017. (NASA)

Ilustrasi Bulan purnama langka di tahun 2017. (NASA)

Hitekno.com - Apa yang tersimpan di Bulan masih menjadi misteri, banyak hal yang belum terungkap meski sudah berbagai misi ke sana. Paling baru, China mengklaim menemukan sebuah kristal yang memungkinkan untuk menjadi bahan reaktor nuklir.

Misi penjelajahan bulan sudah dilakukan, termasuk misi Apollo pada 1970-an yang mengirimkan manusia ke satelit alami Bumia tersebut.

Namun sejak misi tersebut, manusia belum lagi mengunjungi Bulan selama beberapa dekade ini. Sebagai gantinya digunakan robot penjelajah seperti yang dilakukan China.

Baca Juga: Duh, Reaktor Nuklir Jerman Bocor, Imbasnya Bikin Kelabakan

Menggunakan robot penjelajah yang dirimkan, China telah melakukan penelitian soal permukaan bulan dan material apa yang ada di sana.

Dilansir dari CBR.com, melalui sampel bulan yang dikumpulkan Chang'e e-5 China, Negeri Tirai Bambu itu menemukan sebuah kristal yang mungkin merupakan cara memanfaatkan energi tak terbatas.

Misi ini melakukan kontak dengan permukaan bulan di tahun 2020 kemarin. Sejak saat itu, sekitar empat pon batu Bulan dikumpulkan China dan dibawa ke Bumi. 

Baca Juga: Terparah Sepanjang Sejarah, Ini Sejarah Bencana Nuklir Chernobyl yang Perlu Kamu Tahu

Dengan penemuan kristal Bulan baru ini, China dan negara-negara lain mungkin memiliki lebih banyak alasan untuk melakukan perjalanan ke permukaan Bulan.

Chang'e 4 difoto Yutu 2 saat berada di bulan. (CNSA/CLEP).
Chang'e 4 difoto Yutu 2 saat berada di bulan. (CNSA/CLEP).

Salah satu bahan utama yang ditemukan di kristal Bulan adalah helium-3, yang diyakini para ilmuwan bisa menjadi sumber bahan bakar yang stabil untuk reaktor fusi nuklir.

Bahan ini sangat langka di Bumi menurut Vice. Tapi, tampaknya bahan tersebut begitu mudah ditemukan di Bulan.

Baca Juga: Sejarah Nuklir Indonesia, Lengkap Beserta Lokasi Reaktor

Dengan kristal tersebut, manusia bisa membuat reaktor fusi nuklir lebih layak untuk pembangkit listrik di masa depan.

Namun, masih ada masalah pengiriman kristal Bulan ke Bumi, terutama dalam jumlah yang dibutuhkan untuk bahan bakar reaktor fusi. 

Tapi, jika terbukti tersedia secara terbuka seperti yang diyakini para ilmuwan, kita mungkin melihat beberapa terobosan dalam fusi nuklir di masa depan. 

Baca Juga: Efek Perang, Reaktor Nuklir Ukraina Terancam Bahaya, PBB Ikut Khawatir

Ini akan memungkinkan kita berhenti memanfaatkan bahan bakar fosil yang berbahaya, yang selanjutnya membantu masalah perubahan iklim yang sedang berlangsung.

Itulah temuan kristal di Bulan yang menurut China bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan reaktor nuklir. (SelebTek)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak