Uni Emirat Arab Gandeng China untuk Misi Penjelajahan Bulan

Perjanjian antara Uni Emirat Arab dan China ini membuka jalan bagi kolaborasi antara kedua negara dalam misi penjelajahan Bulan.

Agung Pratnyawan
Senin, 19 September 2022 | 14:45 WIB
Ilustrasi Bulan Purnama. (NASA/Joel Kowsky)

Ilustrasi Bulan Purnama. (NASA/Joel Kowsky)

Hitekno.com - Uni Emirat Arab (UEA) berkolaborasi denan China dalam menyiapkan proyek luar angkasa. Yakni menjadi sekutu baru dalam perlombaan misi penjelajahan Bulan.

Rencananya, UEA dan China saling membantu dalam mendaratkan rover di permukaan Bulan.

Kemitraan dua negara yang baru dijalin ini merupakan perjanjian sektor ruang angkasa pertama antara keduanya, menyoroti ambisi misi ke Bulan bagi masing-masing.

Baca Juga: Tak Cuma Amerika, China dan Rusia Juga Siap-Siap Usung Misi Bawa Manusia Kembali ke Bulan

Kepala Pusat Luar Angkasa Mohammed bin Rashid (MBRSC) telah menandatangani perjanjian dengan Administrasi Luar Angkasa Nasional China, pada Jumat (16/9/2022).

Perjanjian antara Uni Emirat Arab dan China ini membuka jalan bagi kolaborasi antara kedua negara dalam misi penjelajahan Bulan. 

Perjanjian tersebut menetapkan bahwa UEA akan bermitra dengan China untuk mendaratkan rovernya di Bulan, sebagai bagian dari Misi Lunar Emirates yang akan datang.

Baca Juga: China Bangun Susunan Teleskop Terbesar di Dunia untuk Pelajari Letusan Matahari

China memiliki beberapa pengalaman mendarat di Bulan berdasarkan Program Eksplorasi Bulan China. 

Chang'e 4 and Yutu 2 saling memotret satu sama lain. (CNSA/CLEP).
Chang'e 4 and Yutu 2 saling memotret satu sama lain. (CNSA/CLEP).

Pendarat Bulan Chang'e-3 mendarat di Bulan pada 2013 dan penerusnya, Chang'e-4, mendarat di sisi terjauh Bulan pada 2019.

Chang'e-5 tidak hanya mendarat di Bulan, tetapi juga  mengembalikan sampel dari permukaan bulan ke Bumi pada Desember 2020.

Baca Juga: China Luncurkan Satelit Komunikasi Baru Guna Mendukung Stasiun Luar Angkasa Tiangong

Uni Emirat Arab adalah sedikit pemula dalam permainan luar angkasa. Di luar ini sudah ada China, Eropa, Rusia, dan Amerika Serikat yang paling getol proyek luar angkasa.

Negara teluk yang kaya secara resmi menempatkan topinya di atas ring dengan meluncurkan Mars Hope Probe pada Juli 2020, yang mengorbit di sekitar Planet Merah pada Februari 2021.

Pergi ke Mars adalah pertaruhan besar;  di mana UEA sebelumnya telah mengirim satelit ke orbit rendah Bumi.

Baca Juga: China Berhasil Mendarat di Planet Mars, Susul NASA Lakukan Penjelajahan

Tapi, sebagaimana melansir laman Gizmodo, Senin (19/9/2022), misi sebesar ini belum pernah dilakukan oleh negara Arab. 

Namun, para pemimpin UEA tampaknya bertekad untuk memasuki perlombaan luar angkasa, yang didominasi oleh AS, Eropa, China, dan Rusia, saat mereka berupaya mendiversifikasi ekonomi negara yang kaya minyak.

Seperti apa kolaborasi antara Uni Emirat Arab dan China dalam proyek luar angkasa misi penjelajahan Bulan ini nanti, kita nantikan lebih lanjut. (Suara.com/ Dythia Novianty)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak