3 Tahapan Proses Terjadinya Hujan dari Air Laut, Ini yang Perlu Kamu Tahu

Ini yang perlu kamu tahu tentang proses terjadinya hujan dari air laut.

Cesar Uji Tawakal
Jum'at, 16 September 2022 | 17:15 WIB
Ilustrasi hujan, (Pixabay/Horacio30)

Ilustrasi hujan, (Pixabay/Horacio30)

Hitekno.com - Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan yang berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es.

Hujan perlu keberadaan lapisan atmosfer tebal supaya dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Singkatnya, hujan merupakan proses presipitasi cairan.

Di alam ada siklus air yang terjadi secara teratur dan dipengaruhi oleh banyak hal yang berbeda. Siklus air, juga dikenal sebagai siklus hidrologi, adalah apa yang menyebabkan hujan.

Baca Juga: Bongkar Makam Wanita Bangsawan dari Abad Pertengahan, Temuan Kursi Lipat Tuai Pertanyaan dari Arkeolog

Bumi selalu memiliki 332,5 juta mil kubik air tidak berubah. Air di bumi hanya mengikuti siklusnya.

Dalam siklus air, proses terjadinya hujan dari air laut memiliki tiga tahap utama, yaitu penguapan, kondensasi, dan pengendapan.

Ilustrasi laut. (pexels/Emiliano Arano)
Ilustrasi laut. (pexels/Emiliano Arano)

1. Evaporasi/Transpirasi

Baca Juga: Sederet Kode Rahasia iPhone Lengkap dengan Cara Pakainya, Cari Tahu di Sini

Evaporasi merupakan proses penguapan air yang berasal dari laut. Proses evaporasi ini biasanya terjadi di siang hari ketika matahari terik membantu penguapan dari air laut tersebut.

Proses Evaporasi ini merupakan proses perubahan wujud air laut dari cair ke gas yang kemudian menuju atmosfer.

2. Kondensasi

Baca Juga: 4 Jenis Awan yang Tak Menimbulkan Hujan Berikut Ciri-cirinya yang Perlu Kamu Ketahui

Proses kondensasi merupakan kebalikan dari evaporasi. Kondensasi merupakan siklus proses perubahan air dari gas menjadi cair. Proses kondensasi ini kita kenal secara luas sebagai proses pengembunan.

Proses ini terjadi di atmosfer ketika air laut yang tadi menguap telah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan atmosfer. Dari proses ini kemudian air akan berkumpul menjadi awan hitam yang nantinya merupakan awan pembawa hujan. Awan pembawa hujan ini juga sering disebut secara ilmiah sebagai awan cumulus.

3. Presipitasi

Setelah proses kondensasi pada air laut yang sudah menjadi awan hitam pembawa hujan, siklus berikutnya adalah presipitasi. Proses presipitasi ini terjadi karena adanya pendinginan dan penambahan uap air pada awan cumulus, sehingga awan cumulus mencapai titik jenuh.

Setelah awan cumulus mencapai titik jenuhnya dan tidak dapat menampung embun air laut tadi maka air akan jatuh ke bumi dan menyebabkan hujan.

Nah, itulah proses terjadinya hujan dari air laut yang perlu kamu ketahui. Selain air laut, hujan juga dapat disebabkan oleh berbagai macam air yang ada di bumi ini ya.

Kontributor: Jeffry francisco
Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak