6 Jenis Awan yang Menimbulkan Hujan Berikut Ciri-cirinya

Berikut adalah jenis-jenis awan yang menimbulkan hujan.

Cesar Uji Tawakal
Jum'at, 16 September 2022 | 15:15 WIB
Ilustrasi awan Lenticularis. (Pixabay)

Ilustrasi awan Lenticularis. (Pixabay)

Hitekno.com - Berdasarkan tingkatannya, jenis awan yang menimbulkan hujan adalah tingkatan awan tinggi, awan menengah, awan rendah dan awan dengan perkembangan vertikal. Namun tidak semua awan yang masuk ke tingkatan tersebut sudah pasti menimbulkan hujan ya.

Awan terbentuk dari udara yang mengandung uap air dan meluap menjadi titik-titik air, setelah awan terbentuk titik-titik air yang ada di dalam awan tadi akan menjadi semakin besar sehingga awan tersebut akan menjadi semakin berat dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah hingga titik-titik air tersebut akan jatuh ke bawah dalam bentuk hujan.

Nah setelah membahas tentang awan, sekarang kamu pasti mulai penasaran kan apa saja sih jenis-jenis awan yang bisa menimbulkan hujan? Berikut jenis awan yang menimbulkan hujan berikut dengan cirinya:

Baca Juga: Cewek Curhat Keyboard Komputer Sekotor Ini, Netizen: Dibuat Bisnis Walet Saja Kak

Ilustrasi awan. (unsplash/Samuel Zeller).
Ilustrasi awan. (unsplash/Samuel Zeller).

1. Awan altokumulus

Awan altokumulus merupakan keluarga awan sedang yang berbentuk pipih seperti gumpalan kapas dan terdiri dari butiran-butiran air dengan suhu berkisar 10° c berbentuk kristal es.

Kemunculan awan altokumulus bisa menjadi pertanda akan terjadinya hujan lebat dengan disertai petir. Beberapa jenis awan altokumulus antara lain castellanus, floccus, dan lenticularis

Baca Juga: Kode Cheat GTA San Andreas PC Lengkap, Mulai dari Senjata hingga Kendaraan

2. Awan altostratus

Awan altostratus adalah jenis awan sedang yang berbentuk lembaran dan sering berbentuk satu struktur berserat. Awan altostratus terbentuk pada sore hari dan hujan yang dihasilkan akan datang pada malam harinya.

Hadirnya awan ini bisa menimbulkan gerimis, hujan ringan hingga sedang, bahkan salju yang terjadi cukup lama.

Baca Juga: 4 Cara Memperbaiki Ghost Touch di HP, Simak Trik Ini sebelum Bergegas ke Bengkel

3. Awan kumulonimbus

Awan cumulonimbus merupakan keluarga awan perkembangan vertikal yang menjulang di ketinggian yang sangat tinggi yaitu 500-1500m.

Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer, hadirnya awan ini bisa menciptakan sebuah badai petir besar, hujan es, atau kilat.

4. Awan nimbostratus

Awan nimbostratus adalah awan tanpa bentuk yang berada pada ketinggian rendah dan tidak menyebar atau rapat.

Ada dua jenis awan nimbostratus yaitu nimbostratus pannus yang menyebabkan hujan ringan hingga sedang dan nimbostratus praecipitatio yang menyebabkan hujan sangat deras. Namun awan nimbostratus ini menghasilkan hujan tanpa disertai petir

5. Awan stratokumulus

Awan stratokumulus merupakan golongan awan rendah berbentuk gulungan dengan warna yang bervariasi dari abu-abu hingga putih cerah dan terdapat bagian-bagian yang memiliki celah terang dari sinar matahari.

Munculnya awan stratokumulus ini bisa mendatangkan hujan walaupun dalam jumlah sedikit

6. Awan stratus

Awan stratus adalah keluarga awan rendah berbentuk kabut yang terdiri dari butir-butir air dan berada di ketinggian dibawah 2 km.

Awan stratus ini bisa berkembang menjadi awan nimbostratus yang akan mendatangkan hujan dan cuaca buruk

Itulah jenis-jenis awan yang bisa menimbulkan hujan, setelah menyimak ulasan diatas kamu sekarang sudah tahu kan jenis awan yang menimbulkan hujan adalah apa saja?

Kontributor: Jeffry francisco
Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak