Dampak Kekeringan Ekstrem, Ditemukan Bom Era Perang Dunia II Masih Utuh di Sungai

Menurut pakar militer, bom Perang Dunia II itu memiliki berat hampir 450 kilogram.

Agung Pratnyawan
Selasa, 09 Agustus 2022 | 17:44 WIB
Ilustrasi Perang Dunia II. (Pixabay)

Ilustrasi Perang Dunia II. (Pixabay)

Hitekno.com - Para ilmuwan telah menemukan bom era Perang Dunia II dengan kondisi masih utuh di tepi sungai Po, Italia.

Munculnya bom utuh tersebut gegara kekringan ekstrem yang melanda Eropa membuat air sungai mengering.

Diwartakan Suara.com, kekeringan ekstrem telah melanda Eropa akibat peningkatan suhu tinggi.

Baca Juga: James Leininger, Balita yang Jadi Reinkarnasi Pilot Pesawat Perang Dunia II

Bom buatan Amerika ini pertama kali ditemukan oleh para nelayan pada 25 Juli.

Bom tersebut tampaknya telah tenggelam di sungai itu selama lebih dari 70 tahun.

Ketinggiran air di Sungai Po telah berkurang secara signifikan pada musim panas ini, menyusul beberapa gelombang panas yang melanda banyak bagian Eropa, termasuk Italia, dengan rekor suhu tinggi.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Ada Jalan Masuk Terowongan Kematian Perang Dunia I

Menurut pakar militer, bom Perang Dunia II itu memiliki berat hampir 450 kilogram.

Ilustrasi kekeringan. (Pixabay)
Ilustrasi kekeringan. (Pixabay)

Setelah mengevakuasi sekitar 3.000 warga sipil yang tinggal di sekitar sungai tersebut, para ahli militer memutuskan sekring bom.

Mereka juga memindahkan perangkat tersebut ke sebuah tambang sejauh 45 kilometer.

Baca Juga: Bom Terbesar dari Perang Dunia II Meledak di Polandia, Setara 3,6 Ton TNT

Dilansir dari Live Science, Selasa (9/8/2022), tidak ada cedera atau kerusakan yang dilaporkan.

Pada musim panas ini, sebagian besar wilayah di belahan Bumi utara dilanda gelombang panas ekstrem.

Kondisi ini diprediksi akan menjadi fenomena umum, sebagai akibat dari perubahan iklim yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Ditemukan Bangkai Kapal Perang Dunia II, Tenggelam Ditorpedo Inggris

Pada akhir Juni, Roma melaporkan suhu tertinggi yang pernah tercatat yaitu 40,5 derajat Celcius.

Selama gelombang panas pada Juni, Sungai Tiber di Roma mengering hingga reruntuhan jembatan kuno, yang dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Nero terlihat jelas di dasar sungai.

Ilustrasi sungai kering. (Pixabay)
Ilustrasi sungai kering. (Pixabay)

Menurut para ahli, reruntuhan jembatan hanya muncul selama periode kekeringan yang panjang.

Di Italia sendiri, pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat bulan lalu untuk daerah sekitar Sungai Po.

Wilayah tersebut mengalami kekeringan terburuk dalam 70 tahun.

Itulah penemuan bom Perang Dunia II di Sungai gegara adanya kekeringan ekstrem yang melanda Sungai Po, Italia. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak