Hyundai Kembangkan Robot untuk Telusuri Bulan, Siap Dioperasikan pada 2030

Hyundai berambisi untuk menelusuri Bulan dengan robot yang dikembangkan.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 30 Juli 2022 | 16:26 WIB
Ilustrasi Bulan Purnama. (NASA/Joel Kowsky)

Ilustrasi Bulan Purnama. (NASA/Joel Kowsky)

Hitekno.com - Hyundai berencana untuk membuat robot guna menelusuri permukaan Bulan. Rencananya robot ini akan siap dioperasikan pada 2030 mendatang.

Perusahaan mobil asal Korea Selatan ini telah resmi mengumumkan rencana pengembangan mesin yang bisa melintasi permukaan Bulan.

Tidak jelas persis jenis robot apa yang dibuat, tetapi fokusnya adalah menghadapi kondisi Bulan yang keras.

Baca Juga: NASA Ungkap Tanggal Peluncuran Misi Artemis 1 ke Bulan

Ini bisa menjadi bagian dari program luar angkasa ambisius Korea Selatan, yang menargetkan pendaratan robot di Bulan pada 2030.

Proyek Hyundai bekerja sama dengan saudara pembuat mobil Kia dan enam lembaga penelitian Korea.

"Hyundai dan Kia ... memperluas visi mereka di luar batas Bumi dan ke luar angkasa," kata Hyundai dalam sebuah pernyataan dilansir laman The Sun, Sabtu (30/7/2022).

Baca Juga: Tercipta 2 Kawah Baru di Bulan, Gegara Tabrakan Roket Misterius ini

Perusahaan, yang bernilai 300 miliar dolar AS, menambahkan bahwa proyek tersebut akan fokus pada "solusi mobilitas" untuk menjelajahi permukaan Bulan.

Ilustrasi Supermoon atau Bulan Purnama. (Pixabay)
Ilustrasi Supermoon atau Bulan Purnama. (Pixabay)

Ada kemungkinan robot berbentuk bipedal yang berjalan seperti manusia, mesin berkaki empat, seperti anjing, atau penjelajah yang lebih tradisional.

Tidak jelas persis misi Bulan apa yang diincar perusahaan sebagai penerima manfaat potensial dari teknologi.

Baca Juga: Misi Kirim Manusia ke Bulan, NASA Siapkan Baju Astronaut Baru

Dalam siaran pers, Hyundai merujuk pada peluncuran roket produksi dalam negeri pertama yang sukses di Korea pada Juni lalu.

Sebagai pendatang baru di industri kedirgantaraan, negara ini telah menguraikan program ambisius untuk mengejar ketinggalan dengan orang-orang seperti Rusia dan China.

Korea Selatan akan meluncurkan misi Bulan pertamanya pada 2 Agustus mendatang.

Baca Juga: NASA Mulai Pelajari Sampel Bulan dari Misi Apollo 17, Setelah 50 Tahun Tersimpan

Korea Pathfinder Lunar Orbiter akan mengelilingi satelit alami Bumi setidaknya selama satu tahun, mengukur gaya magnet di atas permukaannya dan memindai sumber daya seperti air es dan uranium.

Misi tersebut dipandang sebagai langkah pertama dalam agenda luar angkasa Korea Selatan, yang mencakup pendaratan robotik ke Bulan pada 2030.

Misi pengembalian sampel asteroid juga sedang dikerjakan.

Bagian apa yang dimainkan Hyundai dalam ekspedisi tersebut belum terlihat, tetapi kemungkinan produsen terbesar negara itu akan terlibat sebagai kontraktor.

Yong Wha Kim, Wakil Presiden Eksekutif Hyundai, mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk membantu kemajuan umat manusia dan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Itulah rencana Hyundai dalam pengembangan robot untuk menelusuri permukaan Bulan pada 2030 mendatang. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak