NASA Ungkap Tanggal Peluncuran Misi Artemis 1 ke Bulan

Setelah tertunda, NASA akhirnya siap meluncurkan misi Artemis 1.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 22 Juli 2022 | 17:38 WIB
Logo NASA. (Shutterstock)

Logo NASA. (Shutterstock)

Hitekno.com - NASA telah lama menyiapkan misi peluncuran ke Bulan. Yakni melalui misi Artemis 1 yang akan menuju permukaan Bulan.

Kabar paling baru, akhirnya NASA telah menetapkan tanggal peluncuran untuk roket misi Artemis 1 ke permukaan Bulan.

Sebelumnya misi Artemis 1 ini sempat mengalami penundaan, dan NASA masih dalam proses persiapan.

Baca Juga: Kesalahan Teknis Kecil, NASA Kembali Tunda Peluncuran Misi Artemis ke Bulan

Badan antariksa tersebut memilih tiga tanggal peluncuran untuk Artemis 1, yaitu 29 Agustus, 2 September, dan 5 September 2022.

NASA memilih tiga tanggal sekaligus untuk menyelesaikan kesiapan penerbangan.

Misi Artemis 1 akan meluncurkan roket tanpa awak yang berfungsi sebagai batu kunci dalam pengujian untuk misi manusia di masa depan.

Baca Juga: Ikut Misi Artemis NASA, Elon Musk Bakal Bangun Pendaratan di Bulan

Lebih lanjut, NASA mengatakan akan mengumumkan tanggal pasti yang lebih tegas sekitar satu minggu sebelum peluncuran.

Misi Artemis 1 milik NASA. (NASA)
Misi Artemis 1 milik NASA. (NASA)

"Kami sangat menantikan tanggal sementara pada akhir Agustus dan awal September. Kami memiliki banyak pekerjaan tersisa yang harus dilakukan dan mungkin belajar darinya, termasuk close-out," kata Jim Free, administrator asosiasi sistem eksplorasi NASA, dikutip dari Space.com, Kamis (21/7/2022).

Close-out adalah persetujuan sementara pada sistem utama yang diperlukan untuk peluncuran, penerbangan ke Bulan, dan kembali untuk pendaratan di Bumi.

Baca Juga: Gabung Misi Artemis, Kanada Ikut Kirim Astronot ke Bulan

NASA masih memiliki daftar pemeriksaan lain yang harus dilakukan sebelum SLS meninggalkan Gedung Perakitan di Kennedy Space Center NASA.

Pengujian terbaru Artemis 1 dianggap cukup baik oleh NASA.

Para insinyur mengisi penuh SLS untuk pertama kalinya selama tiga hari pengujian, namun tim menemukan kebocoran hidrogen dari jalur sistem pendingin mesin.

Baca Juga: Bakal ke Bulan, NASA Umumkan Daftar Astronot yang Ikut Misi Artemis

Saat ini, para ahli telah menangani masalah dan mengganti unit perakitan navigasi serta kontrol.

Tim ilmuwan memastikan bahwa Artemis 1 harus melewati serangkaian persyaratan pemeliharaan operasi yang ketat.

Misi Artemis pengiriman manusia ke bulan. (ilustrasi NASA)
Misi Artemis pengiriman manusia ke bulan. (ilustrasi NASA)

Jika pemeliharaan berjalan dengan lancar, SLS akan dipindahkan ke lokasi peluncuran pada 18 Agustus 2022.

Menurut pejabat NASA, tiga upaya peluncuran masing-masing memiliki durasi misi dan waktu peluncuran yang berbeda.

Peluang peluncuran pada 29 Agustus akan dilaksanakan pada pukul 08:33 EDT dan berlangsung selama dua jam, dengan asumsi Artemis 1 berhasil diluncurkan dan kapsul Orion akan kembali ke Bumi setelah 42 hari.

Sementara peluang peluncuran pada 2 September 2022 menawarkan jendela peluncuran dua jam pada pukul 12:48 malam EDT.

Dalam skenario ini, misi Artemis 1 akan kembali 39 hari kemudian.

Kesempatan terakhir pada 5 September, mencakup jendela peluncuran dengan durasi 1,5 jam pada pukul 17:12 EDT, di mana Artemis 1 akan kembali 42 hari kemudian.

Sebagai rencana cadangan, NASA telah mengidentifikasi beberapa peluang peluncuran lainnya hingga pertengahan 2023, jika terjadi masalah cuaca atau teknis yang dapat menunda misi Artemis 1.

Itulah rencana NASA meluncurkan misi Artemis  1 ke Bulan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak