Berbekal Meteorit Mars, Ilmuwan Cari Adanya Tanda-tanda Kehidupan

Miller Range 03346 nakhlite, meteorit dari Mars yang menyimpan banyak misteri.

Agung Pratnyawan
Senin, 16 Mei 2022 | 15:46 WIB
Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Hitekno.com - Penilitan terbaru mengungkap ada air cair yang pernah membentuk batu dalam meteorit dari Mars. Jika ada air, akankah ada kehidupan di Planet Merah tersebut?

Sayangnya para peneliti beluim menemukan kemungkinan adanya kehidupan di Mars, karena tidak adanya bukti yang mendukung kehidupan mikroba apa pun.

Batu tersebut adalah bagian dari kelas meteorit yang dikenal sebagai nakhlite, sebuah batuan vulkanik yang dihantam asteroid di Mars sekitar 11 juta tahun lalu.

Baca Juga: Robot Perseverance Nasa Rekam Penampakan Gerhana Matahari di Mars

Penelitian sebelumnya menyarankan bahwa nakhlite mungkin dapat menjelaskan sistem hidrotermal kuno Mars, khususnya mata air panas.

Mata air panas adalah target yang menarik karena para ilmuwan berpikir lingkungan itu mungkin tempat lahirnya kehidupan awal di Bumi.

Sehingga tim ahli bertanya-tanya apakah hal yang sama berlaku di Mars.

Baca Juga: Butuh Berapa Tahun Lagi Manusia Mendarat di Mars? Ini Prediksi Elon Musk

Dalam studi baru, para peneliti memeriksa Miller Range 03346 nakhlite, sebuah batu seberat 715 gram yang ditemukan di pegunungan Miller Range di Antartika pada 2003.

Miller Range 03346 nakhlite. [NASA]
Miller Range 03346 nakhlite. [NASA]

"Dari penelitian sebelumnya, kita tahu bahwa mineral dalam meteorit spesifik ini bereaksi dengan air sekitar 630 juta tahun yang lalu," kata Josefin Martell, ilmuwan planet di Universitas Lund, dikutip dari Space.com, Senin (16/5/2022).

Namun, Martell dan tim ilmuwan lainnya ingin memeriksa lebih detail tentang sejarah batu itu.

Baca Juga: Badan Antariksa Eropa Siap Ambil Sikap Soal Keterlibatan Rusia dalam Misi Mars dan ISS

Para peneliti menggunakan pemindaian neutron dan sinar-X non-destruktif untuk memperkirakan berapa banyak air cair yang mengubah mineral batuan serta menyelidiki apakah lokasi sebelumnya di Mars menampung sistem hidrotermal yang berpotensi mampu mendukung kehidupan.

Para ilmuwan menemukan bahwa mineral di dalam meteorit Miller Range 03346 nakhlite yang telah diubah oleh air cair terkonsentrasi di dalam tambalan yang terisolasi.

Pola tersebut menunjukkan bahwa air berfungsi untuk mengubah mineral ini tidak bocor ke dalam batuan dari sistem hidrotermal.

Baca Juga: NASA Teliti Keberadaan Gunung Berapi Super Erupsi di Mars, Berbahaya?

Para peneliti berpendapat bahwa air kemungkinan berasal dari es yang terkubur di dalam batu itu sendiri dan meleleh selama dampak yang meledakkan nakhlite dari Mars.

Miller Range 03346 nakhlite. [NASA]
Miller Range 03346 nakhlite. [NASA]

Temuan ini menunjukkan bahwa di daerah di mana nakhlite berasal, kondisinya tidak mendukung bagi kehidupan untuk muncul atau berkembang.

Tetapi para ahli mencatat bahwa kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk wilayah di mana batuan itu berasal, bukan untuk wilayah Mars secara keseluruhan.

Selain itu, studi juga menunjukkan bahwa pemindaian neutron dan sinar-X mungkin berguna dalam menganalisis batuan dari planet lain.

Itulah penelitian yang mendapati adanya kemunkinan air membentuk batu dalam meteorit dari Mars tersebut. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak