Robot Penjelajah China Temukan Bola Kaca Misterius di Bulan

Menurut para ahli, bola kaca misterius ini adalah yang pertama ditemukan di permukaan Bulan dan terbentuk baru-baru ini.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 25 Februari 2022 | 19:45 WIB
Yutu 2 difoto Chang'e 4 saat berada di bulan. (CNSA/CLEP).

Yutu 2 difoto Chang'e 4 saat berada di bulan. (CNSA/CLEP).

Hitekno.com - Yutu 2, robot penjelajah China menemukan penampakan dua bola kaca misterius dan aneh yang berada di sisi jauh Bulan.

Menurut laporan, objek misterius ini mengeluarkan kilauan cahaya seperti mutiara di lanskap Bulan yang kering dan berdebu.

Sebagai diketahui, China telah mengirimkan robot penjelajah Yutu 2 ke sisi jauh Bulan untuk meneliti apa yang ada di sana. Termasuk penemuan bola kaca misterius ini.

Baca Juga: Kirim Misi Penjelajah, China Klaim Temukan Gubuk Misterius di Bulan

Menurut para ahli, bola kaca misterius ini adalah yang pertama ditemukan di permukaan Bulan dan terbentuk baru-baru ini.

Kaca sendiri pernah terlihat di Bulan sebelumnya oleh penjelajah Yutu 2 dan misi Apollo 16 NASA.

Itu terbentuk ketika mineral kaya silikon seperti piroksen dan feldspar menjadi sangat panas. Namun, ini adalah pertama kalinya bola kaca ditemukan di Bulan.

Baca Juga: China Berhasil Mendarat di Planet Mars, Susul NASA Lakukan Penjelajahan

Para ilmuwan tidak tahu secara pasti asal-usul dari bola kaca tersebut. Tapi hipotesis menyebutkan bahwa bola kaca kecil ini mungkin terbentuk selama letusan eksplosif dalam sejarah gunung berapi Bulan.

Bola Kaca Aneh di Sisi Jauh Bulan.
Bola Kaca Aneh di Sisi Jauh Bulan.

Kemungkinan lainnya adalah terbentuk setelah tabrakan berkecepatan tinggi dengan meteorit.

"Bentuk bulatan kaca itu membuat kami takjub karena sangat unik. Sayangnya, ketika kami pertama kali menemukannya, penjelajah baru saja melewatinya dan tidak ada data komposisi yang diperoleh", kata Zhiyong Xiao, ahli geologi planet di Universitas Sun Yat-sen, China.

Baca Juga: Ternyata NASA Tak Gunakan Teknologi Canggih pada Penjelajah Mars Ini

Bola kaca atau dikenal juga sebagai microtektites sebelumnya telah ditemukan di Bumi di sekitar lokasi tumbukan meteorit.

Setelah dihantam meteorit, bongkahan kerak planet terlempar ke udara dan mineral silikat cair, yang terkandung di dalamnya bergabung membentuk manik-manik kaca kecil.

Microtektites yang baru ditemukan ini memiliki diameter sekitar 0,6 hingga 1 inci, lebih besar dari yang ditemukan di Bumi.

Baca Juga: Penjelajah NASA Tangkap Penampakan Pelangi di Mars

Namun, itu lebih kecil dari bongkahan kaca yang ditemukan astronot Apollo 16 yang memiliki diameter 1,57 inci.

Microtektites yang ditemukan Yutu 2 juga ditemukan di dekat kawah tumbukan.

Hal ini membuat para ahli percaya bahwa bola kaca kecil itu terbentuk dari batuan beku kaya feldspar yang meleleh dan terbentuk kembali setelah tabrakan meteor.

Dilansir dari Live Science, Jumat (25/2/2022), mempelajari komposisi dan usia bola-bola seperti itu, dapat membantu para ilmuwan memahami dampak Bulan serta memberi informasi yang berguna tentang bahan bangunan potensial di permukaan Bulan.

Itulah penemuan bola kaca misterius di sisi jauh Bulan oleh robot penjelajah China, Yutu 2. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak