Ini Rencana China Eksplorasi Ruang Angkasa Lima Tahun Mendatang

Eksplorasi ruang angkasa jadi program prioritas China.

Agung Pratnyawan
Minggu, 30 Januari 2022 | 15:54 WIB
Roket China, Tianwen-1. (YouTube/ China News Service)

Roket China, Tianwen-1. (YouTube/ China News Service)

Hitekno.com - China telah mengungkap rencana lima tahun ke depan dalam melakukan eksplorasi ruang angkasa.

China menjadi negara yang getol melakukan eksplorasi ruang angkasa selain Amerika Serikat (AS). Terbukti dalam rencana lima tahun ini.

Salah satu rencana ambisius China adalah memperkuat infrastruktur ruang angkasa dan mengembangkan pesawat ruang angkasa generasi berikutnya untuk membawa orang ke luar angkasa.

Baca Juga: Kirim Misi Penjelajah, China Klaim Temukan Gubuk Misterius di Bulan

Sebagaimana melansir laman The Verge, Sabtu (29/1/2022), negara ini juga sedang meneliti bagaimana mendaratkan orang di Bulan di tahun-tahun mendatang.

Peta jalan tersebut, yang dirinci dalam buku putih baru yang dirilis hari ini, akan melanjutkan kemajuan ambisius China di bidang kedirgantaraan.

Selama beberapa dekade terakhir, negara Tirai Bambu ini telah berperan signifikan pada perluasan kemampuan luar angkasanya, seperti eksplorasi robotik Mars.

Baca Juga: China Akan Gunakan Satelit Militer untuk Atasi Sampah Luar Angkasa

China juga telah melakukan kampanye eksplorasi Bulan jangka panjang yang memerlukan pengiriman serangkaian pendarat dan penjelajah ke permukaan bulan setiap beberapa tahun.

Pada 2019, negara itu menjadi yang pertama mendaratkan penjelajah di sisi jauh Bulan, dan pada 2020 China membawa sampel Bulan kembali ke Bumi.

Roket Long March 5. (Wikipedia/ Huang Zhu)
Roket Long March 5. (Wikipedia/ Huang Zhu)

Mengingat fokus China pada Bulan, diharapkan selama bertahun-tahun negara itu pada akhirnya akan mencoba mendaratkan manusia di permukaan Bulan juga.

Baca Juga: Ikuti NASA, China Buat Helikopter untuk Misi Penelitian Mars

Seiring dengan kemajuan misi ke Bulan, China juga telah membuat kemajuan signifikan dalam program eksplorasi manusianya.

Pada 2021, negara itu meluncurkan modul inti dari stasiun luar angkasa baru yang akan dibangun di orbit di sekitar Bumi. Saat ini ada tiga astronot yang tinggal di stasiun.

Sebelum China mencoba mengirim orang ke permukaan Bulan, negara itu terlebih dahulu berencana untuk terus mempelajari Bulan dengan probe.

Baca Juga: Satelit Militer China Rusak, Ternyata Ini Penyebabnya

Buku putih merinci rencana mengirim dua pesawat ruang angkasa robot tambahan ke Bulan dalam lima tahun ke depan yang akan mempelajari wilayah Kutub Bulan, area permukaan Bulan yang dianggap sebagai rumah bagi es air.

Tidak jelas kapan China berencana menyelesaikan stasiun ini atau kapan bertujuan untuk mendaratkan manusia di permukaan Bulan.

Tidak kalah dengan misi ke Bulan China, NASA pun memiliki rencana pendaratan di bulan sendiri.

Program penerbangan antariksa manusia milik Amerika Serikat (AS) saat ini adalah Artemis, yang berupaya mengirim perempuan pertama dan orang kulit berwarna pertama ke permukaan Bulan pada awal 2025.

Seiring dengan pendaratan manusia di Bulan, Artemis juga menyerukan eksplorasi robotik di Bulan.

Meskipun Bulan selalu menjadi fokus besar bagi China, negara ini juga mengincar eksplorasi planet lain di Tata Surya kita.

China berharap untuk meluncurkan probe ke asteroid dekat Bumi dalam lima tahun ke depan, serta mempelajari cara untuk mengirim pesawat ruang angkasa ke sistem Jupiter dan ke Mars, dengan rencana membawa kembali sampel dari Planet Merah.

Buku putih mencantumkan banyak tujuan luar angkasa lainnya, seperti membangun stasiun luar angkasa China, memperbarui teknologi satelitnya, meningkatkan transportasi ruang angkasa dan sistem roketnya, menciptakan mesin roket baru, dan banyak lagi.

Sejauh ini, China telah memperjelas bahwa eksplorasi ruang angkasa adalah prioritas. Termasuk dalam rencana lima tahun ini. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak