Bagaimana Cara Mengukur Lubang Hitam Supermasif, Ini Penjelasan Astronom

Para astronom menemukan cara baru untuk bisa melakukannya.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 22:00 WIB
Ilustrasi lubang hitam. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Ilustrasi lubang hitam. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Hitekno.com - Bagaimana cara mengukur lubang hitam supermasif, yang wujudnya saja sulit untuk diamati. Para astronom ternyata telah menemukan cara baru untuk bisa melakukannya.

Para astronom menemukan cara baru untuk menghitung ukuran lubang hitam supermasif, yaitu dengan mempelajari pola makan objek raksasa ini.

Para ilmuwan sejak lama telah memperhatikan pola seperti kerlap-kerlip dalam kecerahan cakram akresi, materi yang ditarik oleh gravitasi lubang hitam.

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Deteksi Cahaya dari Sisi Lain Lubang Hitam

Namun, para astronom dan ahli tidak yakin apa yang menyebabkan pola kerlipan di lubang hitam supermasif itu.

Sekarang, tim astrofisikawan berhasil menentukan bahwa kerlipan cakram akresi berhubungan dengan massa lubang hitam di yang berada di dalamnya.

Lubang hitam supermasif. [ESO]
Lubang hitam supermasif. [ESO]

"Kami percaya bahwa teknik yang sama juga berlaku untuk banyak hal, seperti objek yang lebih kecil dari lubang hitam," kata Yue Shen, penulis utama penelitian dan astronom di University of Illinois Urbana-Champaign.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Tabrakan Tiga Galaksi Bisa Picu Kemunculan Dua Lubang Hitam

Untuk memeriksa hubungan antara ukuran lubang hitam supermasif dan cahaya yang berkerlip dari cakram, para ilmuwan memilih 67 lubang hitam supermasif.

Masing-masing dengan perkiraan massa sebelumnya antara 10.000 dan 10 miliar kali massa Matahari.

Ketika data itu menunjukkan korelasi, para peneliti memutuskan untuk melihat objek yang jauh lebih kecil dengan cakram akresi, yaitu bintang katai putih.

Baca Juga: Ditemukan Lubang Hitam Unicorn, Menurut Ilmuwan Terdekat dari Bumi

"Sekarang ada korelasi antara pola kerlipan dan massa objek akresi pusat," ucap Colin Burke, rekan penulis dan mahasiswa pascasarjana astronomi di University of Illinois Urbana-Champaign.

Dia menambahkan, dapat menggunakannya untuk memprediksi seperti apa sinyal kerlipan dari lubang hitam menengah.

Dilansir dari Space.com, Jumat (13/8/2021), para ahli berharap akan mendapatkan lebih banyak informasi mengenai pola kerlip lubang hitam ketika Observatorium Vera C. Rubin di Chili diluncurkan pada 2023.

Baca Juga: Terpopuler: Bumi Lebih Dekat Lubang Hitam dan Kamar Gadis Seksi yang Viral

Itulah cara baru astronom dalam mengukur lubang hitam supermasif dengan mengamati pola kerlipannya. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak