Hitekno.com - Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) menjelaskan perkiraan musim badai Atlantik yang diprediksi bakal meningkatkan jumlah badai dan cuaca ekstrem.
NOAA mengumumkan bahwa kemungkinan musim badai Atlantik 2021 bakal di atas normal adalah 65 persen.
Baca Juga
Realme 9i dan Narzo 50 5G Masuk Indonesia 24 Mei
Harga Poco M3 Pro 5G Turun Jadi Rp 2,5 Jutaan
Deretan Fitur Infinix Note 12 VIP, Bawa Layar 120 Hz dan Hyper Charge 120 W
PBESI Sambut Timnas Free Fire Indonesia Usai Raih Emas dan Perak di SEA Games Vietnam
Genshin Impact Jadi Game Mobile Gacha Terlaris Q1 2022, Segini Pendapatannya
Antara 15 hingga 21 badai yang diprediksi sekarang dapat terjadi menurut NOAA.
Tujuh hingga 10 di antaranya bisa menjadi angin topan dengan tiga hingga lima badai besar.
Musim badai di atas rata-rata ini, dapat membanjiri suatu negara yang masih kesulitan akibat gelombang panas.
"Musim badai Atlantik 2021 tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda saat memasuki bulan-bulan puncak ke depan," kata Rick Spinrad, administrator NOAA, dikutip dari Independent, Kamis (5/8/2021).
NOAA juga memperkirakan suhu permukaan laut Atlantik tidak akan sehangat selama 2020.
![Perkiraan musim badai. [NOAA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/05/76162-perkiraan-musim-badai.jpg)
Badan tersebut menghimbau kepada masyarakat untuk bersiap, jika terjadi kemungkinan terburuk dan tetap mengikuti ramalan cuaca serta informasi keselamatan.
Axios melaporkan bahwa NOAA biasanya memperbarui perkiraannya saat puncak musim badai dimulai pada Agustus, September, dan Oktober. Musim badai umumnya berakhir pada 30 November.
Sayangnya, prediksi tersebut tidak dapat memberitahu di mana atau kapan badai akan mencapai daratan.
Pasalnya, hanya dapat diperkirakan dalam waktu sekitar satu minggu dari badai yang berpotensi mencapai garis pantai.
Itulah peringatan cuaca ekstrem prediksi NOAA yang mendapati adanya potensi badai dan angin topan yang terjadi di Atlantik. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).