Hadapi Gelombang Panas, Dubai Punya Cara Canggih Bikin Hujan Buatan

Dubai punya cara tersendiri dalam membuat hujan buatan.

Agung Pratnyawan
Kamis, 22 Juli 2021 | 17:00 WIB
Ilustrasi Hujan. (Pixabay/Pexels)

Ilustrasi Hujan. (Pixabay/Pexels)

Hitekno.com - Banyak cara yang digunakan untuk membuat hujan buatan seperti melakukan penyemaian awan. Namun berbeda dengan cara canggih Dubai dalam menghadapi gelombang panas.

Diwartakan Suara.com, limpahan air bak air terjun tiba-tiba muncul di sisi jalan besa Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Mungkin ini menjadi pemandangan umum di beberapa bagian Asia Tenggara, tetapi ini adalah Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Pakai Drone, YouTuber Rekam Letusan Gunung Api Ini

Hujan deras ini terjadi di puncak gelombang panas musim panas yang mencapai suhu melampaui 120F atau 49C.

Dan menurut Pusat Meteorologi Nasional UEA, curah hujan ditingkatkan dengan operasi penyemaian awan di negara Teluk tersebut.

Belum lama ini, layanan cuaca nasional UEA merilis rekaman video hujan lebat di wilayah tersebut.

Baca Juga: Waduh, PBB Ungkap Drone Militer Serang Manusia Tanpa Instruksi

Operasi penyemaian awan adalah bagian dari misi berkelanjutan untuk menghasilkan curah hujan di negara Timur Tengah, yang memiliki curah hujan rata-rata hanya empat inci.

Ilustrasi gelombang panas. [Shutterstock]
Ilustrasi gelombang panas. [Shutterstock]

Operasi penyemaian awan bekerja melalui pesawat berawak yang menembakkan bahan kimia, seperti perak iodida ke awan untuk menyebabkan peningkatan curah hujan.

The National melaporkan, hujan deras menyebabkan air terjun muncul di kota Al Ain dan membuat kondisi mengemudi berbahaya.

Baca Juga: Bisa Merekam Video Hingga 4K, DJI Rilis Drone Air 2S

UEA menginvestasikan 15 juta dolar AS dalam sembilan proyek pembuatan hujan yang berbeda pada 2017, dilansir laman Independent, Kamis (22/7/2021).

Satu sistem yang akan diuji coba di UEA menggunakan drone untuk menembakkan muatan listrik ke awan untuk meningkatkan curah hujan.

Proyek ini dipimpin oleh para peneliti di University of Reading di Inggris.

Baca Juga: Terra Drone Mendapatkan Pendanaan Sebesar 14,4 Juta Dolar AS

Profesor Maarten Ambaum, yang mengerjakan proyek tersebut, mengatakan kepada BBC pada Maret bahwa UEA memiliki awan yang cukup untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk hujan.

Proyek ini mencoba membuat tetesan air berkumpul dan menempel ketika mereka menerima aliran listrik, "seperti rambut kering ke sisir".

"Ketika tetesannya menyatu dan cukup besar, mereka akan jatuh sebagai hujan", kata Prof Ambaum kepada BBC.

Menerapkan kejutan listrik ke awan lebih disukai karena tidak memerlukan penggunaan bahan kimia.

Itulah cara canggih Dubai dalam membuat hujan buatan dengan memakai drone dalam menghadapi puncak gelombang panas. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak