NASA Deteksi Keberadaan Sumber Gas Metana di Mars

Gelembung metana telah terdeteksi Curiosity enam kali sejak rover mendarat di kawah Gale Mars pada 2012.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 18 Juli 2021 | 15:20 WIB
Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Hitekno.com - Robot penjelajah NASACuriosity dilaporkan menemukan sumber gas metana di Mars. Hal ini menarik perhatian para ilmuwan mengenai planet merah tersebut.

Sebagai diketahui, ilmuwan mengungkap kalau gas metana paling sering dihasilkan dari mikroba. Hal ini merujuk apakah ada kehidupan di planet Mars?

Gelembung metana telah terdeteksi Curiosity enam kali sejak rover mendarat di kawah Gale Mars pada 2012.

Tapi, para ilmuwan tidak dapat menemukan sumbernya. Sekarang, dengan analisis baru, para peneliti mungkin telah melacak gelembung metana ke asalnya.

Untuk menghitung sumber metana yang tidak diketahui, para peneliti di California Institute of ology, memodelkan partikel gas metana dengan membaginya menjadi paket-paket terpisah.

Dengan mempertimbangkan kecepatan dan arah angin pada saat deteksi mereka, tim melacak keberadaan metana ke titik keberadaan emisinya.

Dengan melakukan ini untuk semua lonjakan deteksi yang berbeda, mereka dapat melakukan triangulasi daerah di mana sumber metana kemungkinan besar berada.

"[Temuan] penjelajah Curiosity menunjuk ke wilayah emisi aktif di barat dan barat daya kawah," tulis para peneliti dalam makalah mereka.

"Ini mungkin merupakan kebetulan bahwa kami memilih lokasi pendaratan untuk Curiosity yang terletak di sebelah situs aktif emisi metana," tambahnya.

Curiosity, robot NASA di Mars. (NASA)
Curiosity, robot NASA di Mars. (NASA)

Penemuan ini sangat menarik bagi para ilmuwan, karena hampir semua metana di atmosfer Bumi memiliki asal biologis.

Baca Juga: Ada Bukti Keberadaan Gunung Berapi, Mars Makin Layak Huni?

Jika metana diproduksi secara non-biologis, itu bisa menunjukkan aktivitas geologis yang terkait erat dengan keberadaan air, yang merupakan bahan penting untuk kehidupan masa lalu atau sekarang.

Curiosity mendeteksi gumpalan metana melalui instrumen yang disebut Tunable Laser Spectrometer.

Sehingga mampu mendeteksi jumlah jejak gas kurang dari setengah bagian per miliar (ppb) atau sekitar sesejumput garam yang dijatuhkan ke laut.

Lonjakan metana yang mengarahkan tim ke sumber potensial tercatat sekitar 10 ppb.

Upaya sebelumnya untuk memeriksa silang lonjakan metana Curiosity dengan tingkat metana atmosfer yang terdeteksi oleh Trace Gas Orbiter (TGO) Badan Antariksa Eropa telah gagal.

Ini bisa berarti bahwa ada metana di atmosfer Mars. Meskipun kita masih belum tahu apakah metana berasal dari bentuk kehidupan yang kecil.

Dilansir laman Livescience, Jumat (16/7/2021), pekerjaan selanjutnya para ilmuwan adalah mencari tahu apa itu.

Para peneliti menerbitkan temuan mereka pada 3 Juni di server pracetak Research Square, sehingga penelitian mereka belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Itulah penemuan sumber gas metada di Mars yang didapati robot penjelajah NASA, Curiosity. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait Berita Terkini

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB

Ahli kimia memaparkan bahayanya menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa....

sains | 11:17 WIB

Sejumlah fakta tentang paus orca atau paus pembunuh....

sains | 17:31 WIB

Jika kalian melihat 9 makhluk di atas untuk segera menjauh dan segera keluar dari air untuk menyelamatkan diri dari sera...

sains | 15:06 WIB