Ada Bukti Keberadaan Gunung Berapi, Mars Makin Layak Huni?

Diakui oleh ilmuwan, Mars memiliki banyak kejutan.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Sabtu, 08 Mei 2021 | 06:00 WIB
Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Hitekno.com - Ilmuwan baru saja menemukan bukti keberadaan Gunung Berapi di Planet Mars yang aktif secara geologis dan vulkanik. Penemuan ini jelas saja semakin membuat planet merah ini sangat layak huni untuk manusia.

Penemuan Gunung Berapi di Mars ini berdasarkan pada studi fitur vulkanik di permukaan Mars. Dari kemunculannya, nampak bahwa deposit lava di Elysium Planitia nampak sangat baru dalam 50.000 tahun terakhir ini.

Dilansir dari Science Alert, untuk skala waktu geologis, periode ini memang singkat. Dengan studi ini jelas membuat Mars sangat layak huni untuk manusia. Dengan geologinya ini, Mars nampak mirip dengan Islandia.

Baca Juga: Termasuk Awan UFO, Ini 3 Peristiwa Sains Paling Menghebohkan 2020

Sebagai informasi, Islandia memiliki daerah dengan aktivitas vulkanik daerah glasial yang menjadi tempat bentuk bakteri ekstremofil yang berkembang biak hingga sama dengan Mars.

Diakui oleh ilmuwan, Mars memiliki banyak kejutan karena bebatuan yang justru nampak kering dan berdebu dengan bukit-bukit yang menunjukan aktivitas vulkanik.

Bukti keberadaan Gunung Berapi di Mars. (NASA)
Bukti keberadaan Gunung Berapi di Mars. (NASA)

Penemuan lain menunjukan jika permukaan Mars memiliki warna hangat yang tetap sangat dingin. Pemanasan internal mungkin terjadi di Mars untuk menjaga air di bawah permukaan agar tidak membeku.

Baca Juga: Temukan Benda Misterius, Museum Sains Butuh Bantuan Identifikasi

Untuk memahami mengenai keberadaan Gunung Berapi di Mars ini, ilmuwan menggunakan data satelit yang menunjukan deposit vulkanik di Elysium Planitia yang merupakan dataran luas dan halu di utara ekuator Mars.

Penelitian mengenai keberadaan Gunung Berapi di Mars memang terus dilakukan. Pasalnya, planet merah jelas saja menjadi target untuk hunian manusia di masa depan nantinya.

Baca Juga: Secara Sains, Ini Penyebab Mengigau Saat Tidur

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak