Menurut Ilmuwan, NASA Tak Akan Bisa Memperbaiki Teleskop Hubble

NASA pun menyiapkan James Webb Telescope sebagai penerusnya.

Agung Pratnyawan
Selasa, 06 Juli 2021 | 06:00 WIB
Teleskop Hubble. (NASA)

Teleskop Hubble. (NASA)

Hitekno.com - Teleskop Hubble selama dilaporkan mengalami kerusakan, dan NASA tengah berupaya untuk memperbaiki teleskop luar angkasa tersebut.

Namun para ilmuwan malah memprediksi kalau NASA tak akan bisa memperbaki Teleskop Luar Angkasa Hubble yang sedang rusak.

Kondisi ini bisa menjadi akhir hidup dari teleskop tersebut, meskipun NASA bersikeras masih memiliki banyak opsi mencoba memperbaikinya.

Baca Juga: China Segera Luncurkan Teleskop Luar Angkasa, Tak Kalah dari Hubble NASA

Teleskop Hubble telah memasuki mode offline hampir tiga minggu karena kesalahan komputer utama.

Teleskop yang dikerjakan bersama NASA, Badan Antariksa Eropa (ESA), dan Badan Antariksa Kanada (CSA) ini telah mengamati alam semesta selama lebih dari 30 tahun.

Para insinyur di badan antariksa tersebut telah mencoba berbagai langkah untuk mengaktifkannya dan menjalankannya kembali.

Baca Juga: Hasil Teleskop Hubble, Ilmuwan Temukan Galaksi Terjauh yang Bisa Diamati

Tapi, hingga saat ini tidak satu pun cara yang berhasil menyelesaikan masalah pada teleskop luar angkasa ini.

Dilansir dari Daily Mail, pada Senin (5/7/2021), tim Hubble menemukan bahwa kesalahan ada di unit Science Instrument Command and Data Handling (SI C&DH).

Masalah yang sedang dialami Hubble ini membuat para ahli berspekulasi tentang masa depan teleskop.

Baca Juga: Teleskop Milik NASA Terbaru Akan Ungkap Rahasia Big Bang

Mantan pilot pesawat ulang-alik NASA, Clayton C Anderson, bahkan mengatakan dia yakin Hubble tidak dapat diperbaiki.

Teleskop Hubble. (NASA)
Teleskop Hubble. (NASA)

Opini serupa juga dilontarkan oleh direktur FermiLab dan fisikawan Don Lincoln, yang mengatakan ini bisa menjadi akhir cerita dari Hubble.

Meski begitu, dalam pembaruan terbaru NASA tentang keadaan Hubble pada 30 Juni, agensi mengatakan masih bekerja untuk memecahkan masalah.

Baca Juga: Astronom Berencana Bangun Teleskop di Bulan, untuk Apa?

NASA menyebut perlu satu minggu untuk meninjau dan memperbarui semua prosedur operasi untuk beralih ke perangkat keras cadangan.

Ini bukan pertama kalinya Hubble mengalami masalah. Tim Hubble melakukan peralihan serupa pada 2008 dan berhasil memulihkan teleskop tersebut.

NASA juga telah melakukan misi servis pada 2009 untuk menggantikan seluruh unit SI C&DH, termasuk modul CU/SDF yang rusak, dengan unit SI C&DH yang saat ini digunakan.

Sejak saat itu, Hubble telah melakukan lebih dari 600.000 pengamatan tambahan hingga melebihi 1,5 juta selama masa pakainya.

Terlepas dari hal itu, NASA saat ini juga sedang mengerjakan teleskop yang disebut sebagai penerus Hubble, yaitu James Webb Telescope.

Teleskop tersebut dijadwalkan akan diluncurkan pada Oktober mendatang.

Namun, para ahli berharap teleskop Hubble masih dapat beroperasi bahkan setelah peluncuran James Webb Telescope.

Akankah teleskop Hubble segera tergantikan setelah beroperasinya teleskop luar angkasa James Webb Telescope nanti? (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak