China Segera Luncurkan Teleskop Luar Angkasa, Tak Kalah dari Hubble NASA

Mirip dengan Teleskop Hubble namun menawarkan bidang pandang 300 kali lebih besar.

Agung Pratnyawan
Kamis, 22 April 2021 | 08:00 WIB
Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay/ PublicDomainPictures)

Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay/ PublicDomainPictures)

Hitekno.com - China makin pesat dalam pengembangan teknologi dan eksplorasi luar angkasa. Paling baru, telah disiapkan teleskop luar angkasa dengan ukuran yang cukup besar.

Pembuatan teleskop luar angkasa ini jadi bagian dari pembangunan stasiun luar angkasa China. Yang akan memperkuat eksistensi negara tersebut dalam teknologi antariksa.

Disebut Teleskop Stasiun Luar Angkasa China (CSST), teleskop yang akan diluncurkan pada 2024 ini akan beroperasi sebagai observatorium optik luar angkasa bagi para ilmuwan di China.

Baca Juga: Bangun Pangkalan di Bulan, China Bakal Berkolaborasi dengan Rusia

Teleskop yang terkadang disebut Xuntian (diterjemahkan menjadi Survei Langit) ini akan memiliki lensa berdiameter 2 meter.

Besaran ini membuatnya mirip dengan Teleskop Hubble namun Xuntian menawarkan bidang pandang 300 kali lebih besar daripada Hubble.

Teleskop Stasiun Luar Angkasa China (CSST). [Issibern]
Teleskop Stasiun Luar Angkasa China (CSST). [Issibern]

Bidang pandang yang luas memungkinkan teleskop untuk mengamati hingga 40 persen langit selama sepuluh tahun menggunakan kamera besar 2,5 miliar piksel.

Baca Juga: Sukses Ambil Sampel Bulan, China Resmi Ungkap Penampakannya

Secara khusus, teleskop akan mengorbit Bumi bersama dengan stasiun luar angkasa China dan akan dapat berlabuh secara berkala dengan awak kapal di masa depan.

"Teleskop akan dipasang dalam modul optik yang dapat terbang secara independen di orbit Bumi," kata Zhou Jianping, kepala perancang program penerbangan luar angkasa manusia di China.

Sementara itu, dia menambahkan, pihaknya akan membuatnya terbang kira-kira di orbit yang sama dengan stasiun luar angkasa China di masa depan.

Baca Juga: Cara China Manipulasi Cuaca Bikin Negara Tetangga Resah, Kenapa?

"Ini akan membantu kami mengisi bahan bakar teleskop," ujarnya.

Konsep ini bisa menjadi keuntungan besar bagi CSST karena Hubble memerlukan sejumlah misi untuk untuk memperbaiki, meningkatkan, dan mengganti berbagai komponen serta sistem.

Teleskop Hubble. (NASA)
Teleskop Hubble. (NASA)

CSST akan mengamati ultraviolet dekat dan cahaya tampak. Teleskop ini juga bertujuan menyelidiki sifat materi gelap dan energi gelap, struktur skala besar kosmos, dan pembentukan serta evolusi galaksi.

Baca Juga: Teliti Sisi Jauh Bulan, Misi Penjelajah China Temukan Batuan Aneh Ini

Dilansir dari Space.com, Rabu (21/4/2021), CSST juga diharapkan memberikan kontribusi untuk mendeteksi dan mensurvei objek trans-Neptunian (TNO) dan asteroid dekat Bumi.

Selain itu, dalam persiapan stasiun luar angkasa baru China, para astronot negara tersebut saat ini menjalani pelatihan intensif untuk misi awak pertama dalam pembangunan stasiun masa depan.

Saat ini, empat pusat penelitian astronomi juga tengah di bangun di China untuk para ahli bekerja dan menganalisis data yang dikirim teleskop.

China tengah mempersiapkan 11 peluncuran pada 2021 dan 2022, termasuk empat misi awak untuk tahap konstruksi proyek tersebut.

Itulah rencana China dalam meluncurkan teleskop luar angkasa Xuntian, yang bisa menyaingi kemampuan Teleskop Hubble. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak